Mohon tunggu...
Widya Warisma
Widya Warisma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perbanyak usaha dan doa

Terbentur,Terbentur dan Terbentuk

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips Menjadi Orangtua yang Baik Ketika Mengajarkan Kemampuan Berbicara kepada Anak Usia Dini

16 Desember 2022   09:48 Diperbarui: 16 Desember 2022   10:19 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan anak usia dini merupakan alat suatu  bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan dalam peletakan dasar kearah pertumbuhan sinkron menggunakan keunikan dan  tahap-tahap perkembangan yang sinkron sesuai  usia yg dilewati sang anak usia dini. Pengetahuan mengenai perkembangan bahasa anak usia dini sangat membantu tercapainya pembelajaran keterampilan dasar bahasa yg baik. Bagi orang tua dan guru, pemahaman mengenai perkembangan bahasa anak usia dini sangat membantu pada menaikkan perkembangan kemampuan bahasa anak. Dengan mengenalkan teori-teori pengembangan bahasa, anak bisa menaikkan perkembangan bahasa secara optimal. Hal ini bisa dilakukan menggunakan memberi model yang baik, menaruh motivasi dalam anak dan menerapkan norma-norma yang ada.

Pada dasarnya, perkembangan bahasa untuk anak usia dini meliputi empat pengembangan yaitu

  • Mendengarkan, anak dituntut untuk mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara.
  • Berbicara,anak dituntut untuk memeberikan ungkapan ataupun mengeluarkan bahasa yang ingin disampaikan sesuai dengan kinginannya.
  • Membaca,anak dituntut untuk membaca supaya bisa terlatih untuk mengenal bahasa dalam hal mencari tahu ilmu.
  • Menulis. Anak dituntut untuk menulis guna untuk mengasah keterampilan berbahasa.

Sedangkan berdasarkan acuan standar pendidikan anak usia dini, no. 58 tahun 2009, ketika seorang anak memasuki usia pendidikan taman kanak-kanak (TK), ada tiga aspek dalam pengembangan anak, yaitu

  • Menerima bahasa, anak dipastikan akan menerima bahasa yang disampaikan oleh guru,bisa menggunkan media pembelajaran yang sangat menarik.
  • Mengungkapkan bahasa,sama halnya dengan berbicara,menggunakan bahasa sangat penting dalam berbahasa sehingga proses berkomunikasi lebih tersampaikan secra maksimal.
  • Keaksaraan,hal ini dilakukan sehingga anak murid bisa dalam hal,menulis,membaca,berhitung,berbahasa, dan menganalisis.

Anak merupakan individu unik ia menggunakan kemampuan linguistik yang luar biasa. Bagi orang tua, anak merupakan kebahagian sekaligus kehidupan yang sempurna. Kehadiran anak adalah hadiah terindah yang diberikan Tuhan pada setiap orang tua tanpa batas. Orang tua merupakan orang dewasa pertama bagi anak pada keluarga, tempat anak menggantungkan hidupnya, tempat  beliau mengharapkan donasi pada pertumbuhan dan perkembangannya menuju kedewasaan.

Orang tua ialah tokoh imitasi dan pendidik pertama  primer bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, orang tua wajib mempunyai kewajiban menjaga, membimbing dan menaruh apa yang diharapkan anaknya, termasuk pemenuhan gizi, pakaian, tempat tinggal dan pendidikan terbaik, termasuk membantu anak merampungkan tugas-tugas perkembangannya dengan baik.

Sehingga keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak untuk belajar belajar. Orang  tua memiliki peran untuk membantu anak menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya  termasuk mengembangkan keterampilan berbahasa. Setiap hal yang dilakukan oleh orang tua baik dari perbuatan, tindak tutur orang tua di  lingkungan keluarga, maupun sosial akan memberi pengaruh terhadap perkembangan  bahasa anak. Stimulus untuk meningkatkan keterampilan  berbahasa anak sebagai social skill harus dilakukan para orang tua sejak dini orang tua harus benar-benar memperhatikan perkembangan dari anaknya.

Peranan  orang tua dalam meningkatkan perkembangan bahasa anak diantaranya :

  • Menggunakan dan memperkenalkan  kata sapaan yang baik dan benar ketika berkomunikasi di dalam keluarga, sehingga anak mendapatkan pelajaran dari melihat dan mendengarkan orang tuanya dalam berkomunikasi.
  • Melatih  pengucapan kalimat pendek atau sederhana, ketika anak menerima; meminta,  bertanya kepada orang lain,kegitan ini terlihat sederhana namun sangat memiliki kesan yang baik ketika anak ingin meminta bantuan kita ajarkan dengan menggunakan kata-kata yang santun dan tidak memaksa,setelah itu anak harus wajib mengucapkan terima kasih,permintaan maaf,dan hal-hal kecil lainnya yang sering dilupakan bahkan orang dewasa juga melupakannya.
  • Mengajak anak mengenal benda-benda disekitarnya, supaya anak tidak bosan maka kita ajak mengenal hal-hal atau benda yang ada disekitanya,ajukan pertanyaan atau berikan kebebasan kepada anak untuk bertanta terkait hal tersebut sehingga anak lebih aktif dalam hal ini.
  • Mengajak anak berbicara,jangan pernak diamkan anak kita dan dia merasa sendiri hal tersebut jangan sampai terjadi dikarenakan akan membuat anak merasa sendiri dan tidak memiliki teman untuk bercerita.
  • Membacakan cerita atau mendongeng,bercerita dan mendongeng hal yang sangat diinginkan oleh anak,ada perbedaan antara anak yang sering diceritakan sebuah dongeng ketika tidur dan tidak diceritakan dongeng ketika tidur. Terdapat perbedaan yang sangat jelas yaitu anak yang diceritakan donegeng ketika tidur memiliki kosa kata yang lebih dan terlihat lebih aktif dikarenakan mendapatkan ilmu dari cerita dongeng tersebut begitupun anak yang tidak diceritakan donegeng ketika tidur.
  • Menerapkan pola  asuh demokratis, pola asuh demokratis orang tua adalah pola asuh orang tua yang bercirikan adanya musyawarah dalam keluarga, kebebasan yang terkendali, pengarahan dari orang tua, bimbingan dan perhatian, saling menghormati antar anggota keluarga dan komunikasi dua arah. Sehingga didalam lingkungan  keluarga anak merasa dihargai dan apa yang dilakukan akan mendapat teguran,arahan dan pelajaran jika salah.
  • Selain itu orang tua harus mengajar anak dengan pengucapan yang benar,minsal makan jangan diucapkan dengan kata “mamam” dikarenakan hal tersebut tidak benar sehingga anak akan terbiasa kedepannya.

Selain peran orang tua ada pun alasan kenapa anak tidak mendapatkan perhatian khusus dari orang tua dikarenakan orang tua yang memiliki kesibukan dalam meniti karir,sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk mendidik anaknya pulang dari kerja merasa capek danistirahat tidur,sedangkan anak butuh waktu untuk bercerita,bermain dan lain sebagainya dari orang tua.

Pendidikan berbahasa di dalam keluarga merupakan salah satu hal yang penting bagi anak, melalui kedekatan fisik jalinan pendidikan berbahasa dapat disemai oleh orang tua ketika berinteraksi dan berkomunikasi. Oleh karena itu anak orang tua menjadi salah satu faktor penunjang bahasa pada anak,jika orang tua gagal memberi bahasa pertama kepada anak maka anak juga akan gagal dalam mendapatkan pendidikan bahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun