Mohon tunggu...
Eko Widyatmoko
Eko Widyatmoko Mohon Tunggu... -

UKSW'2016 -Agroteknologi- Salatiga Kuliner - bercocok tanam - ternak

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"Kascing" dan Tanah, Simbiosis Mutualisme

3 Maret 2018   11:55 Diperbarui: 3 Maret 2018   17:22 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanah merupakan akumulasi tumbuhan alam yang bebas dan menduduki sebagian besar atas permukaan bumi, tersusun atas mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu penunjang yang membantu kehidupan semua makhluk hidup yang ada di bumi.

Selain itu, tanah juga merupakan tempat hidup berbagai mikroorganisme yang ada di bumi dan juga merupakan tempat berpijak bagi sebagian makhluk hidup yang berada didarat. Tanah sebagai penyuplai hara sebagai contoh senyawa organik dan senyawa anorganik sederhana dan unsur-unsur essensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl.

Unsur-unsur tersebut yang mampu menunjang produktifitas tanah untuk menghasilkan biomassa dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatn, industri perkebunan, maupun kehutanan.

Syarat tanah yang baik secara fisik mempunyai porositas tanah yang baik dan ketersediaan bahan organik yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya tanaman. Porositas tanah dibagi menjadi pori mikro dan pori makro, tanah dikatakan baik apabila pori mikro terisi air an pori makro terisi udara.

Hal ini penting karena akar tanaman selain menyerap air juga harus melakukan proses respirasi. Respirasi pada akar terjadi bila ada oksigen dalam tanah. Tanah yang tergenang air (jenuh air) misalnya, maka proses respirasi akar menjadi terhambat karena seluruh pori-pori tanah diisi air. Inilah tujuan sebenarnya mengapa dilakukan pengolahan tanah sebelum ditanami.

Tanah dicangkul atau ditraktor kemudian digemburkan. Pengolahan tanah dilakukan agar pori-pori tanah berfungsi sebagaimana mestinya.

Pengolahan tanah merupakan faktor buatan yang dapat mempengaruhi porositas tanah, agregat tanah, dan permeabilitas tanah. Faktor alami yang dapat mempengaruhi porositas tanah dari kepadatan tanah itu sendiri adalah adanya aktifitas cacing tanah yang dapat membuat lubang tanah yang disebut "kascing" atau bekas cacing.

Cacing yang dimaksud ini adalah cacing tanah, (bukan cacing yang membuat manusia dan hewan menjadi sakit) yang mempunyai fungsi dan peranan berada dalam tanah serta sifatnya makro mudah dilihat. Peranan utama cacing tanah adalah sebagai pengurai jasad lain, mulai dari hewan yang mati, daun gugur,akar yang mati hingga jasad manusia yang telah tutup usia hingga batu kapur.

Banyaknya cacing dalam tanah menunjukkan bahwa tanah itu sehat. Cacing tanah memakan humus dalam tanah, dan kemudian mengubah humus itu menjadi unsur hara, hal ini sangat baik untuk tanah.

Cacing membuat lubang yang bergerak secara horizontal dalam tanah meninggalkan bekas rongga dalam tanah yang dapat mengalirkan udara dalam tanah berupa oksigen (O2), carbondioksida (CO2) dan pertukaran zat-zat lain dalam tanah, sehingga aerasi tanah baik. Lubang cacing tanah dapat membantu perakaran masuk lebih dalam sehingga tanaman lebih banyak menyerap air dan unsur hara untuk kelangsungan hidupnya.

Kemudian lubang cacing tanah secara tidak sengaja membantu bahan organik dari sersah daun masuk ke dalam tanah sehingga menambah kandungan bahan organik tanah. Tanah yang bercampur dengan kotoran cacing memberikan banyak manfaat bagi tanaman. Proses perubahan kondisi tanah dapat dijelaskan secara ilmiah.

Awalnya, cacing tanah membuat lubang dengan cara mendesak massa tanah atau memakan langsung massa tanah. Setelah dicerna, sisa-sisa bahan tersebut dilepaskan kembali sebagai buangan padat (kotoran) yang dinamakan kascing. Buangan padat tersebut menjadikan perubahan struktur koloid tanah yang awalnya kasar menjadi lembut dan plastis akibat dari aktifitas enzim yang dilakukan cacing tanah, sehingga meningkatkan kesuburan tanah dalam menunjang pertumbuhan tanaman.

Sebagian besar bahan tanah mineral yang dicerna cacing tanah dikembalikan ke dalam tanah dalam bentuk nutrisi yang mudah dimanfaatkan oleh tanaman. Namun, produksi alami kotoran cacing tanah di alam bergantung pada spesies, musim, dan kondisi populasi yang sehat.

Dengan cacing membuat tanah menjadi sehat dan tanaman sehat juga yang mampu menghasilkan buah yang bagus dan sehat pula. Cacing makhluk yang sangat aneh, yang disukai berupa bagian-bagian kotor tetapi peranan cacing sangatlah penting sekali, jika di bumi tidak ada cacing apa jadinya bumi ini, banyak sekali kotoran dimana -mana tidak ada yang mampu mengurainya.

Dengan demikian, cacing tanah membantu menjaga kelangsungan hidup bumi secara seimbang. Cacing telah memberikan banyak keuntungan bagi makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya.

Semoga bermanfaat.....

Salatiga, 03 Maret 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun