Terik matahari begitu tajam seolah menusuk kulit ku, pada siang hari itu setelah mengikuti perkuliahan pada pagi hari, aku bersama temanku bersiap untuk berlibur ke pantai. karena jarak antara rumah ku dengan pantai hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam, aku berangkat dari rumah jam tiga siang karena target ku ingin melihat keindahan Pantai dengan sunset yang cantik. Kondisi cuaca pada saat itu sangat panas sehingga membuat tangan terasa tertusuk namun, meski begitu tak menyurutkan semangat dan langkah ku untuk berwisata ke pantai. Di sepanjang jalan, aku menikmati perjalanan menuju ke Pantai ini, karena kondisi jalan yang bagus dan sepi, sehingga membuat perjalanan terasa nyaman.
Ketika tiba di daerah Carita, aku dan teman ku mengunjungi salah satu wisata pantai yang ada di sana dari sekian banyak pantai tersebut, dan aku memilih Pantai Pandan yang berada di Carita, banyak yang menyangka jika lokasi Pantai Pandan ini berada di Anyer, padahal pantai ini berada di Carita, tepatnya di kabupaten Pandeglang-Banten. Pantai Pandan ini di kelola oleh sekelompok yang menamakan dirinya sebagai “Carita Boys” yang memanfaatkan bangunan penginapan yang telah rusak akibat tsunami dari letusan Gunung Krakatau tahun 2018 silam untuk di ubah dan di percantik dengan nuansa Balinya. Sehingga pantai ini memiiki konsep arsitektur bernuansa Bali yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Nuansa Bali yang ada di Pantai Pandan menjadikan pantai ini berbeda dengan pantai-panatai yang ada di sekitarnya. Di Pantai Pandan para wisatawan dapat menikmati cafe dan menikmati atraksi lainnya seperti snorkeling, surfing, banana boat, camping, dan masih banyak lagi.
Pada saat tiba di Pantai Pandan, aku di arahkan oleh bapak-bapak untuk memalkirkan kendaraan sepeda motor tepat di seberang Pantai Pandan tersebut, lalu aku menuju ke arah kasir untuk membeli tiket masuk, karena Pantai Pandan ini dikelola oleh pihak swasta, maka pengunjung akan dikenai biaya tiket masuk dan menariknya para pengunjung dapat menukarkan tiket masuk dengan berbagai makanan atau minuman yang ada di Pantai tersebut, untuk biaya tiket masuknya jika Weekday sekitar Rp.20.000 dan jika Weekend sekitar Rp.40.000, karena aku datang ke Pantai pada hari Rabu jadi aku hanya membayar sekitar Rp.20.000/orang. Pantai Pandan Carita merupakan tempat wisata yang cukup populer di kalangan anak muda dan cukup viral foto-fotonya di media sosial. Tempat nongkrong ini menawarkan perpaduan tempat yang kekinian, pemandangan pantai dan beragam makanan dan minuman dengan harga terjangkau.
Tak henti-hentinya aku merasa kagum atas keindahan panaromannya. Berupa deburan ombak dan pemandangan di sekitar pantai. Angin yang menderu kencang namun sejuk air laut menggulung terpecah dibibir pantai aku menelusuri pinggir pantai ini dengan berjalan kaki sambil berfoto-foto. Melesat menelusuri pasir yang putih sesekali di sapu ombak yang memberikan kesejukan dan rasa damai, deburan ombak yang berisik tapi membuat ketenangan, sedikit melepaskan penat yang ada pada diri ini. Tak ada orang yang berwajah muram disini, semuanya tertawa lebar, merasakan kebahagiaan berada di tempat seindah ini, begitupun aku dan temanku. aku merasa bersyukur dan bangga tentunya atas keindahannya yang di berikan Tuhan untuk negara kita ini yang kaya akan segalanya, seperti pesona di pantai ini dan banyak pemandangan-pemandangan yang indah di sekitar pantai.
Tibalah Sunset yang merubah langit berwarna jingga saat matahari terbenam perlahan , yang memberikan nuansa elegen pada keindahan pantai sore itu, seperti yang kita tahu, pemandangan langit sore hari di pantai memiliki ciri khas tersendiri, apalagi cuaca yang sedang cerah,inilah waktu yang di tunggu-tunggu olehku, aku bergegas untuk mengambil momen yang indah itu dengan berfoto-foto, bermain air, dan juga tidak lupa untuk berkeliling di sekitar pantai karena cuaca juga tidak panas lagi seperti siang tadi.
Tak terasa sudah tiga jam aku bermain di tepi pantai dan mengambil beberapa moment foto untuk diabadikan, karena terasa bahagia dengan tertawa dan berlari-lari kecil di sekitar pesisir pantainya aku merasa tenggorokaan kering dan perutku yang mulai lapar, aku memutuskan untuk pergi ketempat bar, untuk membeli minum lalu aku menukarkan tiket yang di beri saat masuk dengan semangkok mie instan, dan aku mulai menyantap makanan dan minuman itu dengan nikmat karena tempat yang ditata dengan sedemikian rupa yang membuat suasana menjadi nyaman, banyak tempat duduk yang tersedia, pohon yang rimbun, berbagai jenis tanaman pada setiap sudut dan pemandangan langsung ke arah pantai.
Matahari yang sudah mulai terbenam perlahan mengumpatkan dirinya kedasar lautan yang indah dan luas itu, menyisakan warna-warna jingga yang ada pada matahari, merupakan perpaduan dari pantainya yang landai, ombak yang tidak terlalu besar dan dilengkapi dengan Gunung Krakatau yang terlihat dari kejauhan, aku dan temanku bergegas untuk pulang, walau rasanya masih belum ingin pulang, tetapi mau bagaimana lagi karena hari yang sudah mulai gelap, rintik gerimis yang mulai turun dan aku yang sudah mulai lelah, akhirnya aku memutuskan untuk kembali pulang, aku tak akan pernah melupakan dan akan aku kenang sebagai pantai yang sangat indah di setiap sudut tempatnya.
Ketika perjalanan pulang, aku melewati jalan yang cukup ekstrim bagi ku yang tidak biasa melewati jalan tersebut, di sekitar pantai memang masih banyak rumah-rumah warga, setelah pertengahan perjalanan aku mulai sedikit merasa takut karena kondisi jalan yang curam dan gelap, tanpa adanya lampu penerang jalan, dan rumah-rumah warga sekitar, yang ada hanya aku dan temanku berdua dengan kecepatan motor yang sedikit melaju kencang karena rasa takut yang melanda, berbanding balik ketika berangkat menuju ke pantai, karena ketika kita berangkat siang hari dan banyak warga-warga yang seliweran di jalanan, setelah aku melewati jalan yang cukup ekstrim bagi ku yang belum terbiasa, aku mulai melihat pemukiman warga setempat dan rasa lega menyelimuti hatiku, setelah menghabiskan perjalanan sekitar dua jam akhirnya aku sampai di rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H