Mohon tunggu...
widyastuti jati
widyastuti jati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UIN Salatiga

mengagumi keindahan alam dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Dua Candi Misterius

19 Februari 2023   09:34 Diperbarui: 19 Februari 2023   09:38 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
semburan asap belerang (dokpri)

Sampai sekarang air belerang ini masih sangat berkhasiat menyembuhkan penyakit kulit seperti gatal-gatal, eksim,jerawat, rosacea bahkan bisa mengelupaskan kulit mati, sehingga kulit akan lebih sehat dan cantik.

semburan asap belerang (dokpri)
semburan asap belerang (dokpri)

Dari tempat ini kami naik lagi menuju candi gedong empat dan lima yang letaknya berseberangan dan jauh. Pertama kami ke candi gedong empat terlebih dahulu yang berada di sebelah  kanan, kemudian kembali lagi di tempat yang sama, langsung  menuju candi gedong lima yang ada di sebelah kiri, sama-sama berada di tempat yang tinggi.

Karena mengelilingi candi ini jauh dan jalannya menanjak,  Jika tidak kuat berjalan bisa memanfaatkan jasa  dengan berkuda menuju candi ini. 

Bentuk dari candi gedong empat mirip dengan candi gedong dua. Sedangkan candi gedong lima terdiri dari satu bangunan untuh dan reruntuhan bangunan di sekitar candi. Reruntuhan itu diduga  candi perwara yaitu candi kecil yang berada di depan candi induk.

jalan dari Candi Gedong Empat menuju Candi Gedong Lima (dokpri)
jalan dari Candi Gedong Empat menuju Candi Gedong Lima (dokpri)

Saya beberapa kali berjalan kaki ke Candi Gedong Songo ini, hanya mengunjungi sampai gedong lima saja. Padahal kalau saya membaca sejarah, candi yang ditemukan Raffles pada tahun 1740 ini berjumlah tujuh kelompok bangunan, sehingga dahulu namanya Candi Gedong Pitu.   Kemudian arkeolog dari Belanda yang Bernama Van Stein Callenfels (1908) dan Knebel (1911), menemukan dua kelompok candi lain, sehingga namanya diubah menjadi Candi Gedong Songo.

Karena penasaran, saya bertanya pada tukang foto yang mengikuti  kami megapa jumlah candi hanya lima, padahal di buku sejarah ada sembilan. Tukang foto itu menjawab jika dua candi itu tinggal puing dan hilang akibat longsor, sedangkan dua candi yang lain adalah candi "gaib" karena hanya orang tertentu yang bisa melihat. 

Kemudian saya bertanya kepada kerabat saya, Bapak Asmawi, istrinya penduduk asli Desa Candi dan berjualan di daerah ini sudah puluhan tahun. Kebetulan saat  saya mengunjungi candi ini bisa bertemu.  Bapak Asmawi membenarkan cerita tukang foto tadi. Jadi kesimpulannya, dua candi  yang ada di komplek ini sampai  sekarang masih misteri.

             

             

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun