Mohon tunggu...
widyastuti jati
widyastuti jati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UIN Salatiga

mengagumi keindahan alam dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar pada Tukang Sapu

12 Februari 2023   10:50 Diperbarui: 12 Februari 2023   10:55 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat saya olahraga berjalan kaki mengelilingi lapangan Pancasila Salatiga, saya memperhatikan beberapa tukang sapu yang mulai menyapu sejak pukul 5.30. Mereka memegang sapu dan mengayunkannya secara teratur, kakinya pun bergerak mengiringi tangan yang memegang sapu menggiring sampah-sampah agar terkumpul di satu titik.

Gerakan itu ternyata bisa memperkuat otot paru-paru dan jantung.  Selain itu  bisa memacu jantung, melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh, khususnya aliran darah dari pembuluh darah balik (vena) di kaki. Jadi dengan menyapu selama satu jam atau lebih ternyata bisa meningkatkan stamina, memperkuat otot-otot lengan, tungkai dan pinggang.

Meski kadang orang menganggap remeh pekerjaan tukang sapu, tetapi sesungguhnya mereka adalah pahlawan kebersihan yang berjuang untuk kebersihan baik jalan raya,halaman kantor, gedung kampus, lapanganan yang digunakan untuk jalan kaki dan lain lain. 

Mereka membuat tempat-tempat itu menjadi bersih dan nyaman. Bayangkan saja jika tidak ada tukang sapu, tempat-tempat itu akan kotor karena daun-daun yang jatuh dan sampah lain berserakan. Hal ini tentu akan mengganggu  pandangan mata bahkan kesehatan kita.

Pekerjaan menyapu sepertinya pekerjaan mudah, karena tidak memerlukan ketrampilan khusus apalagi ijazah S1. Namun seandainya kita ingin menyapu seperti mereka satu jam saja,  mungkin pinggang kita akan langsung sakit dan lama sembuhnya. Padahal mereka setiap hari menyapu lebih dari dua jam.

Berkat tukang sapu tempat menjadi bersih, sehat dan enak dipandang. Dari tukang sapu saya bisa belajar tentang tanggung jawab memelihara lingkungan.  Mbah Barikun mengajarkan saya untuk  bersyukur dengan apa yang diberikan Allah, karena daun yang berguguran  membuatnya menjadi tukang sapu dan selalu sehat. 

Dari Pak Darso saya belajar untuk bertanggung jawab pada pekerjaan, karena halaman kantor selalu sudah bersih sebelum para karyawan datang. Pak Darso seorang PNS lulusan SD, sangat mencintai pekerjaan,  disiplin serta  tekun menjalani pekerjaan yang dianggap remeh. Dan dari keduanya saya belajar tentang ikhlas, ikhlas menjalani takdit Allah. Hal ini tercermin dari raut wajah yang selalu berseri . 

Terakhir tukang sapu juga memberi pelajaran  bahwa dengan menggerakkan tangan dan kaki secara teratur di pagi hari bisa menyehatkan tubuh, menjaga stamina, menguatkan otot , dan melancarkan peredaran darah.

Sejatinya tukang sapu adalah pekerjaan yang sangat penting dalam kehidupan kita. Karena merekalah pahlawan kebersihan .

Hari panas hari hujan memang tantangan

Siapa bilang bukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun