Di beberapa daerah ada imbauan untuk tidak berjalan kaki di sepanjang rel kereta api.  Hal ini disebabkan  sering terjadinya kecelakaan, para pejalan kaki  tertabrak kereta api dari belakang.
Padahal berjalan kaki menyusuri rel kereta api merupakan salah satu rute favorit saya dan suami. Berjalan di sepanjang rel kereta api, membantu langkah  secara beraturan karena mengikuti  bantal rel yang berukuran hampir sama.
Sembari berjalan, kami bisa menikmati pemandangan yang memukau di kiri kanan rel kereta api. Bisa menyaksikan padi yang menguning, diiringi suara para bapak tani bersaut-sautan menghalau burung, memecah kesunyian.
Tanaman enceng gondok menghasilkan berbagai kerajinan tangan, pupuk organik , daunnya jika dimasak bisa menyehatkan pencernaan, bahkan banyak produk kecantikan  mengandung enceng gondok, lho.
Rel kereta api ini dibangun hampir tiga abad yang lalu. Stasiun kereta apinya ada di Ambarawa, dulu bernama Stasiun Willem 1, diresmikan tahun 1873. Sekarang  namanya menjadi "Indonesian Railway Museum". Di museum ini para pengunjung bisa menjumpai koleksi sarana perkeretaapian heritage. Terdapat 26 lokomotif uap, 4 lokomotif diesel, 5 kereta dan 6 gerbong dari berbagai daerah.Â
Selain itu para pengunjung dapat menikmati perjalanannya  dengan menaiki kereta wisata jenis lokomotif uap atau kereta diesel .
Jadi, Anda tidak perlu khawatir jika ingin berjalan  menyusuri  rel kereta api di Ambarawa sembari menikmati panorama yang elok , memukau.  Anda tidak  akan cepat lelah untuk berjalan, hati gembira dan badan pun makin sehat tentunya.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI