Shin Tae yong sesungguhnya telah membuka mata kita bahwa sesungguhnya sepak bola kita tidak ada apa-apanya jika kita tidak mampu merubah kultur sepak bola menuju budaya disiplin tinggi.
Anda yang melihat pertandingan diajang FIFA match day antara Timnas Garuda melawan tamu mereka, Timor Leste, pasti sepakat bahwa penampilan Timnas kesayangan kita bermain buruk di babak pertama.Â
Ini pengamatan dari seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang hobi nonton bola. Isinya mungkin saja sedikit ngawur karena tulisan ini tidak bisa menyamai artikel dari pengamat profesional seperti yang ada di Kompasiana yaitu Arnold Adoe, Pastor Bobby, Adjat Sudradjat, Hadi Santoso, Gobin, Yos Mo, Ary Sony, Dian Hendroyono, dll.Â
Mereka tulisan-tulisannya sangat tajam dalam memberikan analisa baik preview maupun review pertandingan. Seringkali artikel mereka selalu bertengger di laman Artikel Utama Kompasiana.Â
Oke kita lanjut ya. Seperti kita ketahui Coach Shin Tae yong sendiri mengaku marah-marah di ruang ganti dengan penampilan skuad asuhannya.Â
Coach Shin sampai-sampai mengatakan kepada para pemain, bermain seperti itu tidak akan mampu menguasai sepak bola ASEAN.Â
Tidak masuk akal untuk bermain dengan  standar minimum saja tidak mampu, bagaimana bisa dapat menguasai sepak bola ASEAN.Â
Wajar saja Shin Tae yong bereaksi seperti itu, kita saja yang melihat tayangan live nya di salah satu Televisi Swasta Nasional, merasa kesal dengan performa para pemain yang sangat tidak memiliki standar tinggi.Â
Banyak salah passing atau bola yang dioper terbuang percuma. Bukan itu saja bola sering hilang begitu saja dari kaki para pemain kita.Â