Mohon tunggu...
INDRI WIDYASTUTI
INDRI WIDYASTUTI Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Saya seorang istri dan ibu dari 2 orang anak. Berprofesi sebagai Apoteker dan saat ini sedang menempuh pendidikan S2

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Faktor yang Mempengaruhi Kinerja SDM

23 Desember 2023   09:00 Diperbarui: 23 Desember 2023   09:04 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indri Widyastuti
Mahasiswa Program Studi  Magister Manajemen Universitas Wisnuwardhana
Dosen Pengampu : Dr. Limgiani, M.Pd.

Setiap organisasi dan bisnis ingin mendapatkan keunggulan kompetitif. Dan untuk mencapai tujuan perusahaan, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang mampu memberikan kontribusi besar bagi organisasi.

SDM menjadi sangat penting bagi perusahaan, karena SDM adalah aset perusahaan. SDM yang berkualitas dan kompeten mampu menghasilkan produk barang atau jasa yang berkualitas, meningkatkan produktivitas, menciptakan inovasi. SDM adalah penggerak perusahaan, dan SDM adalah kunci sukses dari perusahaan itu sendiri. Oleh sebab itu perusahaan perlu melakukan strategi SDM karena dapat meningkatkan kinerja, kepuasan karyawan serta daya saing organisasi agar tujuan perusahaan tercapai.

Kinerja sumber daya manusia merupakan hasil kerja kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan. Kinerja SDM dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam diri karyawan maupun dari luar karyawan.

Kinerja bersifat multidimensional, pengukurannya bervariasi tergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang membentuk kinerja (Fatimah et al., 2016). Faktor internal dan eksternal memiliki peran penting dalam mempengaruhi kinerja sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi. Faktor internal meliputi elemen yang berasal dari dalam organisasi, seperti budaya perusahaan, struktur organisasi, kepemimpinan, dan motivasi karyawan. Sementara itu, faktor eksternal mencakup elemen yang berasal dari luar organisasi, seperti kondisi ekonomi, persaingan pasar, regulasi pemerintah, dan perkembangan teknologi.

FAKTOR INTERNAL

  • Budaya perusahaan

Budaya perusahaan yang positif, seperti kolaborasi, inovasi, dan ketekunan, dapat meningkatkan kinerja karyawan. Sebaliknya, budaya perusahaan yang toksik atau tidak mendukung seperti persaingan yang tidak sehat atau perilaku diskriminatif dapat merusak kinerja SDM. Seperti pada hasil penelitian Nurannisa (Nurannisa et al., 2022) dan Indah Kurniadewi (Indah Kurniadewi et al., 2021) yang menyatakan bahwa budaya organisasi memberikan pengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja SDM. Budaya yang mendukung kolaborasi, komunikasi terbuka, dan kepercayaan antar karyawan dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif dan memotivasi karyawan untuk bekerja dengan baik. Sebaliknya, budaya yang tidak mendukung kerjasama dan memiliki tingkat stres yang tinggi dapat merusak kinerja SDM.

  • Stuktur Organisasi

Struktur organisasi juga memainkan peran penting dalam mempengaruhi kinerja SDM. Struktur organisasi yang jelas dan fleksibel dapat mendorong kolaborasi dan efisiensi. Sebaliknya, struktur organisasi yang terlalu birokratis atau terlalu kaku dapat menghambat inovasi dan kreativitas karyawan. Perubahan organisasi bisa memberikan dampak negatif terhadap kinerja karyawan (Nurannisa et al., 2022).

  • Kepemimpinan

Kepemimpinan yang efektif juga mempengaruhi kinerja SDM. Seorang pemimpin yang mampu menginspirasi, memotivasi, dan memberikan arahan yang jelas dapat meningkatkan kinerja karyawan. Pengaruh kepemimpinan yang positif mendukung produktivitas SDM (Fajar et al., 2022). Pemimpin yang kurang kompeten atau otoriter dapat merusak motivasi dan kinerja SDM.

  • Motivasi

Motivasi karyawan juga merupakan faktor internal yang penting dalam mempengaruhi kinerja SDM. Karyawan yang termotivasi akan memberikan usaha terbaiknya dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan., sehingga performa mereka dalam bekerja dapat meningkat. Orang yang memiliki motivasi yang tinggi saat bekerjapun tidak akan merasakan kesulitan saat mengerjakan tugas-tugasnya. Ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang baik. Serta akan selalu berusaha untuk mengembangkan diri dalam pekerjaan (Adinda et al., 2023). Peningkatan motivasi karyawan untuk bekerja meningkatkan kinerja karyawan (Fatimah et al., 2016). Faktor-faktor seperti pengakuan, penghargaan, peluang pengembangan karir, dan lingkungan kerja yang positif dapat meningkatkan motivasi karyawan. Pemberian kompensasi dan kondisi kerja  yang baik juga merupakan faktor yang dapat meningkatkan motivasi kerja (Umpung et al., 2020).

  • Kompetensi

Dalam menghadapi perubahan yang cepat dan kompleks, adaptabilitas juga menjadi faktor penting dalam mempengaruhi kinerja SDM. Karyawan yang mampu beradaptasi dengan perubahan dan memiliki kemampuan untuk belajar dan berinovasi akan menjadi aset berharga bagi organisasi. Oleh karena itu, perusahaan perlu memberikan pelatihan dan pengembangan yang kontinu kepada karyawan untuk meningkatkan kompetensi dan adaptabilitas karyawan, Karena kompetensi mempengaruhi kinerja karyawan (Callista, 2016).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun