[caption id="attachment_364765" align="aligncenter" width="634" caption="Mayang Prasetyo bersama suami, Marcus Peter Volke, semasa hidup. (Sumber: Dailymail.co.uk)"][/caption]
Sungguh mengenaskan nasib Mayang Prasetyo. Waria berusia 27 tahun asal Denpasar, tewas dibunuh oleh suami berkebangsaan Australia, Marcus Peter Volke (28). Mayang diketahui tak bernyawa lagi setelah sejumlah warga di sekitar apartemen mereka di Brisbane, Australia, mencium bau busuk yang menyengat.
Media-media seperti The Australian, Mirror, Daily Mail, News.com.au, mengulas secara panjang mengenai tragedi tersebut. Mayang, yang seluruh keluarganya tinggal di Lampung menjadi sosok utama dalam pemberitaan di sejumlah media internasional itu.
Kisah Mayang, yang sering dipanggil Febri ini, dibeberkan oleh sang bunda, Nining Sukarni. Menurut penuturan Nining, Mayang membiayai sekolah adik-adiknya dengan cara mengirimkan uang setiap bulan. Namun apakah mereka tahu profesi Mayang yang sebenarnya?
Ironisnya, sejumlah media-media internasional itu hanya mengulas profesi Mayang yang disebut waria panggilan kelas tinggi dengan bayaran 500 dollar Australia sejam. Tidak ada keterangan lebih lanjut mengenai dugaan mengapa sang suami, Volke, yang pertama kali bertemu dengannya di kapal pesiar tega memutilasi istri yang dinikahinya Agustus tahun lalu.
Hanya Brisbane Times yang mengungkap jika sang suami ternyata pendukung gerakan anti-kekerasan terhadap perempuan. Jika demikian halnya mengapa ia tega membunuh Mayang dan kemudian mencoba membunuh dirinya sendiri dengan berusaha memotong urat nadi di lehernya setelah kabur dari kejaran polisi dan akhirnya meninggal dunia. Dan hanya Brisbane Times yang tidak membahas soal masa lalu Mayang sebagai seorang waria panggilan. Media ini menulis jika Mayang bekerja sebagai penari kabaret transgender di Le Femme Garcon.
Terjadi juga kesimpang-siuran mengenai status apakah Mayang adalah pacar atau istri. Menurut sejumlah kawan dekat pasangan ini, keduanya telah menikah dan sempat berbulan madu ke Jerman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H