Perbandingan Film Cek Toko Sebelah dan Yowis Ben
Dari analisis menggunakan teori kebudayaan, dapat dilihat bahwa kedua film menampilkan kebudayaan tertentu. Cek Toko Sebelah dengan etnis Tionghoa dan Yowis Ben dengan etnis Jawa. Kedua film ini tentunya sama-sama ingin memberikan pesan-pesan tersendiri bagi penontonnya. Namun dalam hal ini, film ini ingin menyampaikan bagaimana stereotipe yang sering terjadi di masyarakat terkait etnis tertentu. Melalui film-film ini diharapkan bahwa masyarakat dapat lebih terbuka dan tidak lagi melakukan stereotipe terhadap etnis tertentu.
Dengan adanya stereotipe ini nantinya akan menghambat komunikasi antar budaya, diantaranya adalah stereotip merupakan sejenis filter dimana seseorang hanya mengizinkan informasi yang konsisten dengan informasi yang sudah dimiliki oleh individu tersebut. Sehingga apa yang mungkin menjadi kebenaran tidak pernah diberi kesempatan.
Selain itu, stereotip berasumsi bahwa semua anggota pada suatu kelompok mempunyai sifat yang persis sama. Dengan adanya stereotip juga membuat seseorang tidak berhasil sebagai komunikator karena mereka mendistorsi sesuatu yang didasarkan pada setengah kebenaran dan premis serta asumsi yang seringkali tidak benar.
Daftar Pustaka :
Effendi, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : Cipta Aditya Bakti.
Vivian, J. (2008). Teori Komunikasi Edisi Kedelapan. Jakarta: Prenanda Media Grup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H