Mohon tunggu...
Widya Silaban
Widya Silaban Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Haloo!! Salam kenal buat semua yang baca. Semoga suka dan bermanfaat. Salam dari Widy mahasiswa yang sedang berjuang di jurusan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mengenal Sisi Lain dari Film "Imperfect" (2019)

18 Oktober 2020   20:37 Diperbarui: 19 Oktober 2020   18:50 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tindakan seperti ini sangat sering terjadi baik disengaja maupun tidak sengaja. Hal ini tentunya akan berpengaruh besar terakait mental orang yang dikomentari. Kalimat-kalimat yang biasanya dianggap sepeleh namun sangat berdampak bagi korban yang mengalami hal tersebut. Bahkan, dampak terburuk dari body shamming akan mengakibatkan seseorang untuk melakukan bunuh diri.

Dalam film ini, Rara sangat sering mengalami body shamming dari lingkungannya. Ia selalu dihina oleh teman kantornya, bahkan bosnya sendiri enggan untuk menaikkan jabatan Rara ketika ia masih gendut dan hitam. 

filmimperfect-5f8d77ee1901df4622479302.jpg
filmimperfect-5f8d77ee1901df4622479302.jpg
Film ini menampilkan realitas yang sering terjadi di kehidupan kita. Sebagai sesama manusia kita tidak boleh saling mengejek dan menghina apa yang telah diberikan oleh sang pencipta. Kita tidak boleh menilai seseorang hanya dari fisik yang ia miliki karna pada dasarnya setiap orang memiliki fisik yang berbeda. 

Film ini juga mengajarkan kita mengenai self love. Self love adalah bagaimana kita mencintai diri kita sendiri. Melalui film ini, sutradara mengharapkan bahwa setiap penontonnya dapat mencintai diri mereka sendiri dan mensyukuri apa yang telah ia miliki. 

Dari setiap scene yang ditampilkan dalam Imperfect kita dapat mengklasifikasikan bahwa Imperfect merupakan suatu  film yang bergenre Romance, Comedy dan Family.

Terkait dengan Romance dapat dilihat dari kisah cinta Rara dan Dika. Bagaimana mereka dapat menjalin hubungan yang sederhana namun romantis.

film-imperfect-7175a-5f8d7a398ede481f3767c662.jpeg
film-imperfect-7175a-5f8d7a398ede481f3767c662.jpeg
Comedy dapat dilihat dari scene lucu yang ditampilkan oleh Devina Aurel yang berperan sebagai  Wiwid yang merupakan teman kantor Rara. Tingkahnya yang lucu dan kekanak-kanakan mengundang tawa dari penonton. Tingkah lucu juga terlihat dari Maria dan teman-temannya yang merupakan anak- anak  kos di rumah Dika. 

whatsapp-image-2020-10-18-at-21-34-19-5f8d7a5c8ede4819007ae433.jpeg
whatsapp-image-2020-10-18-at-21-34-19-5f8d7a5c8ede4819007ae433.jpeg
Sedangkan Family dapat dilihat dari scene yang ditampilkan dalam keluarga Rara dan keluarga Dika. Bagaimana kasih sayang orangtua dengan anak-anaknya. Selain itu, terlihat juga dari persaudaraan antara Rara dengan adiknya. Rara yang menyanyangi dan peduli pada adiknya. Bahkan saat terjadi konflik, mereka tetap berusaha untuk berkomunikasi dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. Kasih sayang kaka kepada adiknya berhasil ditunjukkan dalam diri Rara.

whatsapp-image-2020-10-18-at-21-34-45-5f8d7a818ede481f3767c664.jpeg
whatsapp-image-2020-10-18-at-21-34-45-5f8d7a818ede481f3767c664.jpeg
Imperfect menampilkan paradigma kritis yang di mana lewat film tersebut, Ernest ingin menyadarkan masyarakat untuk tidak melakukan body shamming. Kritik sosial berhasil ditampilkan oleh ernest lewat dialog-dialog yang diucapkan oleh para pemain serta tindakan yang dilakukan oleh setiap pemainnya.

Salah satu dialognya seperti yang diucapkan oleh Rara saat ia memaparkan terakait dengan pameran yang ia adakan "Jadi perempuan memang tidak mudah, ada banyak ekspetasi yang membebankan kita" "Karna sesungguhnya kita tak perlu sempurna untuk menjadi bahagia"

Melalui film tersebut ia ingin masyarakat sadar bahwa hal tersebut bukanlah suatu tindakan yang benar. Dari film Imperfect diharapkan bahwa selanjutnya tidak ada lagi orang-orang yang melakukan body shamming di sekitarnya. Banyak pesan moral yang dapat diambil dari film ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun