Perayaan hari raya idul adha selalu dirayakan dengan suka cita oleh para umat Islam di seluruh penjuru dunia. Hari raya idul adha mengajarkan untuk ikhlas terhadap hal-hal yang menjadi kesukaan kita, seperti kisah Nabi Ibrahim yang harus rela menyembelih anaknya Nabi Ismail, namun Allah menggantikannya dengan domba besar. Hal inilah yang menjadi pencetus awal hari raya idul adha.
Hari raya idul adha sangat berkaitan dengan daging. Para umat muslim melakukan berbagai olahan yang enak dengan daging kurban. Namun, sering kali pengolahan yang salah membuat daging kurban menjadi amis dan menimbulkan rasa yang kurang sedap.
Pengolahan daging kurban harus dilakukan dengan baik agar menjadi makanan dengan cita rasa yang nikmat dan bisa disantap oleh seluruh keluarga di rumah. Menurut siswa tata boga, pengolahan daging kurban memiliki caranya tersendiri agar tidak menimbulkan bau amis.
"Pertama cuci daging dengan air bersih mengalir, lalu buang lemak berlebih. Kemudian baluri daging dengan garam atau bisa juga dilumuri daging dengan nanas, hal ini bertujuan untuk melembutkan daging kurban. Setelah itu rebus daging dengan bumbu rempah-rempah seperti jahe, cengkeh, kayu manis, lada, daun jeruk, bawang putih dan ketumbar. Bau amis daging kurban sangat kuat, sehingga merebus daging kurban dengan banyak rempah, membuat amis daging kurban hilang. Merebus daging dengan api kecil jika air sudah menyurut tapi daging belum lembut bisa tambahkan air lagi ke dalam panci rebusan sampai mendapatkan tekstur yg di inginkan." tutur Diva sebagai siswa tata boga.
Itulah tips mengolah daging kurban yang baik agar tidak berbau amis, setelah melakukan step by step tersebut, maka setelah itu daging kurban dapat diolah sesuai dengan masakan yang diinginkan. Seperti rendang, kari, gulai dan berbagai masakan dengan bahan utama daging.
Pengolahan daging kurban yang baik, mampu menciptakan cita rasa masakan daging yang nikmat, dengan masakan yang nikmat dan disajikan kepada seluruh anggota keluarga. Mampu menyatukan tali silaturahmi yang kuat di dalam setiap pribadi anggota keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H