HARI PASAR RAKYAT NASIONAL
Seiring waktu, keberadaan pasar tradisional mulai tersaingi oleh menjamurnya supermarket dan minimarket. Apalagi saat ini dunia kuliner lagi maju pesat. Di mana-mana kudapan luar negeri semacam waffle, takoyaki, churros, dan lain-lain mulai menyerbu tanah air. Sedihnya lagi, generasi muda saat ini tampak bangga bisa memposting makanan-makanan tersebut di media sosial. Seolah-olah menu luar negeri lebih keren daripada makanan lokal.
Saya pernah melihat di sebuah akun instagram yang mempromosikan tempat-tempat kuliner, nyaris foto-foto yang diupload netizen adalah menu-menu luar. Bagi saya, ini memprihatinkan. Anak-anak bangsa seolah kehilangan identitas.Â
Menilik fenomena tersebut, maka penting kiranya apabila pemerintah menetapkan adanya Hari Pasar Rakyat Nasional dengan alasan sebagai berikut:
Untuk melestarikan makanan tradisional
Kita tahu betapa sulitnya zaman sekarang menemukan menu tradisional semacam lupis, lepet, kue cucur, dawet, dll. Pasar tradisional menyediakan menu-menu seperti ini hampir setiap hari. Keberadaan pasar tradisional secara tidak langsung membantu melestarikan menu-menu tradisional yang menjadi salah satu identitas suatu daerah. Jika pasar tradisional makin tersingkir, bisa jadi menu-menu tradisional daerah di negeri ini cuma tinggal sejarah.Â
Pasar merupakan identitas bangsa
Siapa yang tidak mengenal Pasar Apung di Kalimantan? Atau Pasar Senen di Jakarta yang menyediakan barang-barang antik? Juga Pasar Sukowati di Bali yang menjadi favorit turis-turis baik domestik maupun mancanegara? Setiap daerah memiliki pasar tradisional yang khas. Pasar tradisional, apabila dikelola dengan baik dan maksimal, bisa menjadi potensi wisata sekaligus menjadi identitas bangsa.
Untuk mengenalkan pada generasi muda bahwa negeri ini kaya tradisi, unik, juga kaya sumber daya alam. Diharapkan pula mereka bisa lebih mencintai tanah air.
Agar generasi muda lebih mencintai produk lokal. Sebab jika penjualan produk lokal meningkat, maka secara tidak langsung akan membantu menyokong tingkat perekonomian pedagang lokal.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!