Mohon tunggu...
Widya Ross
Widya Ross Mohon Tunggu... penulis -

Pekerja

Selanjutnya

Tutup

Money

Review Blogshop Kompasiana Bareng JNE: Strategi Sukses Berbisnis Online

19 Juni 2015   09:50 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:41 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya bersyukur sekali bisa terdaftar menjadi peserta Blogshop Kompasiana Goes To Campus bareng JNE, yang diadakan di Lantai 3 Gedung D, Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya, Malang pada tanggal 12 Mei 2015 lalu. Mengambil tema “Inovasi Strategi Bisnis di Media Online”, acara tersebut diikuti oleh 50 Kompasianer (sebutan pemilik blog Kompasiana) dan 100 mahasiswa.

Blogshop menghadirkan tiga narasumber yaitu:

  1. Andre Vincent Wenas (Chief Human Capital Officer JNE).
  2. Wahyu Aditya (Pendiri Hellomotion Inc, pakar animasi, wirausaha muda).
  3. Nurullah (Content and Community Editor Kompasiana).

Acara sebenarnya dimulai pukul dua siang, tapi saya datang lebih awal sekitar pukul setengah satu-an. Sebelum acara dimulai, saya naik ke dalam Gedung D, menuju lantai 3. Pas mau naik, saya ketemu dengan Kompasianer lain yaitu Mbak Miyosi dan Mbak Sofi. Seru juga ngobrol-ngobrol sebentar. Tapi kami nggak sempat foto-foto soalnya mereka keburu nyari makan siang hehe. Tiba di lantai 3, udah ada beberapa peserta yang antre untuk registrasi ulang. Saya pun ikut mengantre.

Selagi antre, saya asyik potret sana-sini. Sebagai bahan untuk ikutan livetweet di Twitter. Menurut informasi kan bakal ada lomba livetweet berhadiah gadget. Saya tergiur dong. Nah. Ini dia foto-foto yang saya ambil.

Disisi  tangga menuju ruangan acara udah dipasang banner

 

Para peserta yang mau registrasi ulang

 

Embedded image permalink
Embedded image permalink

Antrean di depan saya. Banyak ya :)

Setelah menunggu beberapa menit, tibalah giliran saya. Di sebelah saya ada peserta yang namanya nggak tercantum di list panitia. Rupanya saat mendaftar, kuota udah penuh. Diam-diam saya merasa bersyukur bisa masuk dalam list. Pokoknya, kalo mau ikutan acara seperti ini, mendaftarlah jauh-jauh hari sebelum hari H.

 

https://pbs.twimg.com/media/CEyTYYnUIAEsvsI.jpg
https://pbs.twimg.com/media/CEyTYYnUIAEsvsI.jpg

Giliran saya registrasi ulang. Alhamdulillah nama saya tercantum di list panitia.

Selesai registrasi, saya dikasih goodie bag dan kotak makan siang. Wah, makin bahagia saya. Udah acaranya gratis, dapat makan, dapat goodie bag pula. Lalu saya masuk ke dalam ruangan. Suasana masih sepi, cuma ada segelintir peserta. Saya celingukan mencari kenalan tapi nggak dapat. Untung nggak lama kemudian satu per satu peserta mulai masuk dan saya pun berkenalan dengan peserta lain bernama Mbak Nora.

 

Saya dan Mbak Nora yang ramah

 

Selagi menunggu acara dimulai, saya mengintip isi goodie bag. Ternyata dapat kaos. Alhamdulillah. Sambil mengobrol ringan dengan Mbak Nora, saya kembali memotret situasi di dalam ruangan.

 

Embedded image permalink
Embedded image permalink

Isi Goodie bag adalah kaos. Asiiik :D

 

Embedded image permalink
Embedded image permalink

Ini dekor di dalam ruangan untuk narasumber

 

Embedded image permalink
Embedded image permalink

Acaranya rame juga ternyata.

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya acara dimulai. Mbak MC yang dihadirkan lucu dan asyik. Gaul gitu. Setelah menyapa para audiens, MC mengadakan lomba game dengan meminta tiga sukarelawan maju. Para peserta game semuanya cowok. Mbak MC akan menghadiahkan voucher jika ketiga cowok tersebut bisa mengucapkan: “satu sate tujuh tusuk” selama 10 kali, nggak boleh salah ucap. Memang cuma satu orang yang bisa mengucapkan dengan sempurna dan mendapatkan voucher beramplop putih.

Mbak MC dan tiga peserta game

Berikutnya adalah sambutan dari Bu Sumiati, Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi. Dalam kesempatan tersebut Bu Sumiati berharap diadakannya blogshop tersebut bisa memberikan ruang atau wadah bagi untuk melakukan bisnis online sekaligus tips dan trik inovasi dalam bisnis online. Seperti tujuan Universitas Brawijaya yakni menjadi entrepeneur university.

Embedded image permalink
Embedded image permalink

Bu Sumiati, Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universtas Brawijaya.

Usai sambutan dari Bu Sumiati, berikutnya adalah uraian singkat dari Pak Windhu Abiworo, General Manager JNE. Dalam sesi tersebut Pak Windhu bercerita tentang JNE.

Embedded image permalink
Embedded image permalink

Pak Windhu Abirowo, General Manager JNE

JNE didirikan tahun 1990 oleh sembilan orang nekad. Disebut nekad karena mereka belum pernah keliling Indonesia tapi udah berani menawarkan jasa kirim barang dengan jangkauan seluruh Indonesia. Pekerjaan ini sangat berisiko karena pengirim sudah menyerahkan barang dan uang. Bayangkan jika barang nggak sampai ke tempat tujuan. Saat beliau menjelaskan hal ini, saya salut banget sama kesembilan pioneer JNE tersebut.

Tahun 1999, JNE berdiri di Malang. Pak Yusuf adalah founder JNE Malang yang merupakan mahasiswa UB. Pak Yusuf jadi kurir JNE pertama di Malang. Sekarang beliau udah menjadi Branch Manager lho. Oya, Pak Yusuf duduk persis di depan saya.

Embedded image permalink
Embedded image permalink

Pak Yusuf, founder JNE Malang, sekarang menjabat posisi sebagai Branch Manager Malang

 

MEMAKSIMALKAN KONTEN DALAM BERBISNIS ONLINE

 

Embedded image permalink
Embedded image permalink

Mas Nurullah memberikan materi

Pemateri pertama disampaikan oleh Mas Nurullah, seorang Content and Community Editor di Kompasiana. Sebelum ngasih materi, Mas Nurullah bertanya pada para peserta. “Ada yang punya blog di sini?” Saya juga angkat tangan. Trus Mas Nurullah nanya lagi. “Siapa yang punya blog kompasiana?” Jumlah tangan yang ngacung makin sedikit. Tapi sayanya tetep ngacung hehe.


Mas Nurullah lantas menjelaskan tentang fenomena pengguna internet di tanah air. Bahwa masyarakat Indonesia belakangan ini terjebak dalam tiga karakter yakni: eat, pray, dan tweet. Kalo dipikir-pikir bener juga sih. Rata-rata penduduk Indonesia yang terkoneksi dengan kehidupan internet punya kecenderungan untuk bermain-main dengan media sosial. Termasuk saya.


Berdasarkan data tahun 2014, netizen (pengguna internet) di Indonesia adalah sebesar 88,1 juta atau sekitar 35 persen. Sementara non-netizen di Indonesia sebesar 163,9 juta atau 65 persen. Berdasarkan data tersebut kita tahu bahwa bisnis online punay peluang besar di Indonesia. Sebab pengguna internet semakin meningkat.


Hanya saja, pelaksanaan bisnis online terkendala oleh:
1. Cuma 40 persen rakyat Indonesia yang memiliki rekening bank. Padahal transaksi dalam bisnis online kan via transfer baru barang bisa dikirim.
2. Ketidakercayaan. Kadang konsumen nggak yakin apa benar barang yang dipesan dikirim? Gimana kalo nggak sampe? Jadi masih suka ragu-ragu.
3. Kemasan dagangan. Maksudnya, dalam mengemas promosi alias marketing, kadang suka mengganggu netizen. Contoh simple aja, kalo kita punya Facebook. Di sisi kanan Facebook kan biasanya muncul iklan tuh. Ada iklan pelangsing, pembesar, dll.


Maka dari itulah untuk memaksimalkan promosi, maka konten marketing harus mengandung empat prinsip.
Pertama, be original. Jangan copy paste.
Kedua, be patient. Harus sabar. Jangan mudah gonta-ganti bisnis. Nikamti prosesnya.
Ketiga, timely. Harus rajin update konten yang akan dipasarkan.
Keempat, flexible. Harus berani beda.

Dalam membangun dan menggeluti bisnis online, konten harus diperhatikan. Sebab konten adalah raja. Gimana cara memaksimalkan konten? Jadi konten sebaiknya harus:

1. menarik dan bermanfaat

2. anti mainstream, belum ada di media massa

3. menggunakan data, fakta, pengalaman, dan testimoni

4. bahasa yang digunakan naratif atau bercerita, nggak formal dan nggak kaku

5. Update konten secara berkala

5. Libatkan pembaca dalam percakapan

 

 

Masih menurut Mas Nurullah, untuk menciptakan blog yang menarik sebaiknya blog diberi konten visual. Sebab otak cuma menyerap 20 % dari tulisan yang kita baca. Dengan memperbanyak konten visual seperti foto atau video, peluang mendapat banyak respon lebih tinggi.

Mas Nurullah menyarankan agar pemilik bisnis online masuk ke dalam crowdsourcing. Crowdsourcing setelah saya Google adalah suatu usaha atau tindakan yang dilakukan seseorang ataupun organisasi untuk mendapatkan layanan, ide, ataupun konten yang diinginkan dengan menawarkannya kepada masyarakat melalui internet, baik dengan imbalan tertentu maupun tidak (Merriam Webster.com, 2012). Contoh crowdsourcing adalah Wikipedia dan Kompasiana.

Manfaat crowdsourcing di antaranya adalah kita bisa berinteraksi dengan konsumen sekaligus mendapatkan feedback dari mereka.

Kemudian Mas Nurullah menampilkan slide berikutnya. Beliau membahas, kenapa orang punya blog? Ternyata alasannya beragam.

Pertama, to have fun. Biasanya orang ngeblog sekadar iseng, curhat, atau mengisi waktu luang.

Kedua, to connect people. Agar bisa berhubungan dengan orang lain, seperti jika bergabung dalam grup blogger.

Ketiga, to make money. Ada pula blogger yang orientasinya menghasilkan uang. Banyak blogger yang bisa hidup melalui blogging. Seperti menulis review, memanfaatkan Google Adsense, dll.

Keempat, to establish your expertice. Posting tentang hobi dan keahlian kita di blog, seperti foodblogger, traveller, dll.

Kelima, to help people. Menulis yang bermanfaat, untuk menolong, memberikan informasi, atau menyemangati orang lain.

Kenapa orang harus mengemas dagangan melalui blog? Alasannya adalah: untuk mendapatkan review dan inspirasi dari orang lain. Kalo review bagus, maka otomatis akan mengundang orang lain untuk membeli.

Tips dan trik dalam mempromosikan blog antara lain:

  1. Jangan samakan konten promosinya. Seperti kalau kita share link blog di Twitter, kan biasanya disetting “connect to Facebook”. Tidak bisa begitu. Karena segmen pengguna Twitter dan Facebook beda. Jadi usahakan konten dalam berpromosi dibedakan, disesuaikan dengan segmen pengguna masing-masing media massa.
  2. Periodik. Jadi promosi blog harus rajin. Jangan cuma sewaktu-waktu saja.
  3. Teaser. Bagi pemilik bisnis online, lampirkan foto barang lengkap dengan harga dan keterangan.
  4. Ajak konsumen dalam percakapan. Agar mereka merasa diperhatikan.
  5. Perhatikan link. Hendaknya juga harus relevan.
  6. Bagi yang menggunakan konten visual, ukuran foto sebaiknya disamakan, dengan ukuran proporsional. Semisal antara 400 hingga 600 kb.
  7. Variasikan konten dengan video.
  8. Jangan lupa menyapa follower kita.
  9. Timing post and share harus tepat. Harus tahu prime time, atau kapan biasanya orang-orang berinternet ria.

Mas Nurullah selaku editor di Kompasiana menjelaskan kalau Kompasiana memiliki banyak fitur yang bisa dipilih para Kompasianers. Di antaranya adalah: news, opini, fiction, lifestyle, dll. Bagi yang ingin berkenalan lebih lanjut dengan beliau, silahkan follow Twitter Mas Nurullah di @nurul_uyuy.

Kompasiana berdiri tahun 2008. Web tersebut awalnya dibuat khusus jurnalis Kompas Gramedia. Namun tahun 2009, Kompasiana dibuka untuk umum. Kelebihan menjadi anggota Kompasiana adalah, bisa berpeluang diundang ke Kompasiana TV. Wah, asyik dong.

 

KESABARAN DAN KONTINUITAS

Embedded image permalink
Embedded image permalink

 Mas Wahyu yang kocak dan gaul

Materi berikutnya disampaikan oleh Mas Wahyu Aditya. Beliau adalah pendiri Hellomotion, pakar animasi, sekaligus wirausahawan muda. Pembawaan Mas Wahyu yang lucu, sukses membuat audiens tertawa-tawa. Mas Wahyu lahir di Malang, alumni SMA 3 Malang.

Mas Wahyu menjelaskan untuk menemukan ide yang bisa bernilai ekonomis, diperlukan tiga hal. Yaitu kreativitas, teknologi, dan pasar. Dan untuk mengemas ketiganya, dibutuhkan kerja keras.

Dulu saat masih sekolah, mas Wahyu iseng menggambari buku tulis. Puas corat-coret di buku tulis, beliau menggambari dinding kelas dengan lukisan alien raksasa. Belum puas juga, beliau usul pada kepala sekolah agar bisa mendesain kop surat sekolah. Untungnya diizinkan.

Begitu lulus SMA, mas Wahyu melanjutkan pendidikan ke Sidney, Australia. Demi mengenalkan Indonesia, ia mengenakan baju korpri ketika berada di sana. Baju tersebut konon adalah baju bapaknya.

Semangat nasionalisme mas Wahyu semakin membara. Beliau mengaku nggak puas terhadap logo tahun kemerdekaan RI yang ke-65. Tiap tahun logonya begitu-begitu terus. Terlalu kaku dan nggak menarik. Padahal logo HUT kemerdekaan Malaysia aja berganti tiap tahun. Mas Wahyu membayangkan bagaimana nanti jika Indonesia berulang tahun yang ke -83? Berarti jumlah bendera akan semakin banyak dong? Hihi bener juga ya.

Embedded image permalink
Embedded image permalink

Contoh logi HUT RI. Gambar diambil di sini.

Akhirnya beliau mencoba mendesain logo baru yang diunggah diblognya. Siapapun boleh copas, gratis. Banyak yang mendownload dan share logo tersebut. Mas Wahyu memang membebaskan siapa saja untuk nge-share. Oya, Mas Wahyu ini memiliki web yang judulnya cukup fenomenal, yaitu: Kementerian Desain Republik Indonesia alias KDRI. Tujuannya adalah menyebarkan semangat kebangsaan melalui gambar agar Indonesia menjadi lebih keren.

Embedded image permalink
Embedded image permalink

Logo HUT RI besutan KDRI. Gambar diambil di sini.

Nggak hanya mengutak-atik logo pemerintahan, Mas Wahyu juga awalnya kerap mengadakan lomba blog mendesain logo HUT RI berhadiah kaos. Hasilnya? Banyak sekali yang turut berpartisipasi.

Untuk meningkatkan jumlah follower di social media, Mas Wahyu membuat tutorial menggambar sederhana. Nggak disangka, peminatnya membludak. Yang mengharukan adalah: jika ada testimoni dari follower yang pada awalnya benci menggambar, malah suka. Sebab menggambar ternyata tak sesulit yang mereka bayangkan. Bagi yang berminat, silahkan stalking akun twitter Mas Wahyu di @maswaditya.

Kini website KDRI sudah mencapai sekitar 23.600-an. Dari situ muncullah pemasukan. Namun untuk menuju ke sana nggak mudah. Butuh sekitar 4 tahun agar Mas Wahyu bisa memetik hasilnya. Jadi butuh kesabaran dan kontinuitas.

Ingin tahu prestasi Mas Wahyu yang lain? Bagi yang di Jakarta atau jalan-jalan ke Jakarta, lantas menemui bis tingkat bergambar lucu, itulah desain Mas Wahyu. Mas Wahyu akhirnya juga bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintahan.

 

CONNECTING HAPPINESS

Narasumber terakhir disampaikan oleh Pak Andre Vincent Wenas. Beliau adalah Chief Human Capital Officer JNE. Dalam kesempatan tersebut, Pak Andre menjelaskan bahwa prinsip JNE adalah Connecting Happiness. Barang sampai tujuan dengan selamat, akan membuat penerima maupun pengirim merasa bahagia dan puas.

Pak Andre menjelaskan bahwa JNE tumbuh karena thread, karena masyarakat banyak menggunakan internet bahkan ada yang melakukan transaksi secara online. Kelebihan belanja online adalah hemat waktu, kita nggak perlu susah-susah berangkat, hemat tenaga dan ongkos juga. Produk yang sering dibeli online adalah produk apparel seperti pakaian, kerudung, gamis, dll. Sementara produk elektronik seperti handphone, laptop, belum begitu diminati.

 

LAYANAN PESONA

Pak Andre juga menjelaskan kalo saat ini JNE mengeluarkan terobosan baru dengan bekerja sama dengan PESONA atau Pesanan Oleh-oleh Nusantara. Webnya bisa diklik di sini. Pesona Nusantara merupakan situs pemesanan kuliner lokal online yang bisa dipesan dalam satu kali klik dan dikirim melalui JNE. Jadi kalau kita di Malang, misalnya, lantas ingin makan bolu meranti Medan, tinggal pesan saja di web tersebut. Gampang kan? Untuk mencicipi makanan khas daerah di Indonesia, kita nggak perlu repot-repot harus berkunjung. Hemat ongkos kan?

Waktu menghadiri blogshop ini, saya sempat icip-icip di meja panjang yang dipenuhi aneka tester. Psst, pserta yang berani ke sana buat ngemil cuma saya hehe.

Embedded image permalink
Embedded image permalink

Meja ini terletak tepat di pintu masuk.

Embedded image permalink
Embedded image permalink

 

Looks yummy kan hihi.

Embedded image permalink
Embedded image permalink

Bakso terkenal di Malang nih. Yang di kota lain, bisa lho pesen :)

Saat ini layanan Pesona masih melayani pemesanan antar kota, belum bisa menjangkau ke daerah alias pelosok. Nah, yang di kota, udah kepikiran pesen apa hayo?

 

JNE LOYALTY CARD

Embedded image permalink
Embedded image permalink

 

Brosur JNE Loyalty Card

Selain merambah ranah kuliner, JNE juga meluncurkan kartu yang diberi nama JNE Loyalty Card. Keuntungan memiliki kartu ini adalah:

  1. Bebas biaya pendaftaran
  2. Bebas biaya bulanan
  3. Dapat poin tiap transaksi (syarat dan ketentuan berlaku)
  4. Poin dapat ditukarkan dengan hadiah menarik
  5. Dapat menikmati diskon di merchant Sodexo

Bagi yang berminat, cukup mengisi formulir online di: www.jne-jlc.com, lantas ikuti saja petunjuk yang ada.

Selesai memberikan penyampaian materi oleh ketiga narasumber, sesi berikutnya adalah tanya jawab. Ada tiga penanya yang dijawab lengkap oleh narasumber. Dilanjutkan sesi games berhadiah voucher. Kali ini pertanyaan yang diajukan narasumber serba mudah. Seperti dari Mas Nurullah: Kapan Kompasiana mendapatkan penghargaan? Dari Mas Wahyu: Di mana ia mengenakan baju korpri? Dan pertanyaan terakhir dari Pak Andre adalah: apa nama website Pesona Nusantara? Saya angkat tangan terus tapi nggak kepilih. Nggak apalah. Nanti di sesi terakhir saya dapat kejutan manis kok.

Embedded image permalink
Embedded image permalink

Narasumber sedang menjawab pertanyaan.

Sesi penutup diisi dengan acara Standup Comedy yang diisi oleh Mas Wawan. Ruangan seketika digaungi oleh tawa di mana-mana. Mas yang ngelawak lucu sekali. Sampai pada merah wajah teman-teman yang terpingkal-pingkal.

Embedded image permalink
Embedded image permalink

Mas Wawan lagi beraksi dalam sesi Stand Up Comedy

Begitu selesai, saatnya pengumuman pemenang livetweet. Jujur saat itu saya nggak berani mengangkat kepala. Jantung saya juga berdentam-dentam tak karuan. Nggak lama kemudian layar menampilkan serentetan livetweet saya. Mbak MC pun mengumumkan, “Siapa yang memiliki akun ini?” Saya angkat tangan. Dan... Ternyata sayalah pemenangnya. Wah, suprise sekali.

Saya diminta maju untuk menerima hadiah sekaligus berfoto. Setelah kembali ke kursi, acara ditutup dengan foto-foto tapi saya tidak sempat berfoto karena sudah hampir maghrib.

https://pbs.twimg.com/media/CEy7x2qUIAAiq8l.jpg
https://pbs.twimg.com/media/CEy7x2qUIAAiq8l.jpg

Alhamdulillah dapat gadget baru hihi

Begitulah review acara Blogshop Kompasiana bekerjasama dengan JNE di Universitas Brawijaya Malang. Saya sangat beruntung dan senang sekali bisa hadir di acara tersebut. Penuh ilmu dan tips. Terima kasih Kompasiana dan JNE.

Referensi:

- http://id.wikipedia.org

- http://kdri.co

- http://skpd.batamkota.go.id

- www.pesonanusantara.co.id

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun