“Perempuan-perempuan cantik. Biarkan semangat Kartini menginspirasi kita untuk terus berjuang dalam meraih kesetaraan gender dan membebaskan diri dari segala batasan yang menghalangi kita mencapai impian dan potensi terbaik kita” (Widya Rizky Pratiwi, 2024).
Sebagai perempuan, kita sering kali dihadapkan pada berbagai polemik yang berkaitan dengan kesetaraan gender. Dari skala terkecil hingga yang paling besar, seksisme masih menjadi masalah yang mengakar dalam masyarakat kita.
Dampaknya tidak hanya terasa dalam ruang publik, namun juga dalam kehidupan sehari-hari perempuan, menurunkan kepercayaan diri mereka dan membatasi ruang gerak.
Setiap tanggal 8 Maret, kaum feminis dan individu lainnya memperingati Hari Kesetaraan Gender sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap isu-isu perempuan. Namun, dalam gerakan ini, feminisme sering dianggap sebagai hal yang radikal, menciptakan pro dan kontra yang tak kunjung usai.
Meskipun telah banyak perempuan yang sukses meniti karir dan mendapatkan pendidikan tinggi, masih ada banyak di antara mereka yang harus menyerah pada impian mereka karena diragukan kemampuannya. Ini menunjukkan bahwa lingkungan dan dukungan keluarga memegang peran penting dalam menentukan kesuksesan seorang perempuan.
Budaya patriarki yang masih kuat di Indonesia membuat perempuan sering kali merasa di bawah laki-laki, padahal seharusnya kita menyadari bahwa kita memiliki kesempatan yang sama dalam pendidikan, pekerjaan, dan perlindungan.
Buku "Dari Perempuan untuk Perempuan", yang saya tulis bersama dengan Risma di tahun 2022 sebagai peringatan “Hari Kesetaraan Gender dan Hari Kartini,” menyuarakan pentingnya hak-hak perempuan dan kesetaraan gender.
Dalam buku ini, kami membahas berbagai perspektif tentang perempuan, mengungkap makna sebenarnya dari feminisme, dan menggali alasan mengapa perempuan harus mendapatkan pendidikan tinggi. Bab demi bab, kami menelusuri perjalanan perempuan dalam mencapai kemerdekaan dan memberikan kiat-kiat untuk menjadi perempuan yang berhasil.
Dalam konteks peringatan Hari Kartini, buku ini menjadi pengingat akan semangat perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pentingnya pendidikan dalam membebaskan mereka.
Melalui artikel ini, saya berharap untuk menginspirasi semangat Kartini dalam diri setiap perempuan, mendorong mereka untuk terus berjuang dalam meraih kesetaraan gender dan mewujudkan impian mereka. Mari bersama-sama meneladani semangat Kartini dan memperjuangkan masa depan yang lebih baik untuk semua perempuan di Indonesia.
Selamat Hari Kartini 2024!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H