Mohon tunggu...
Widya Rizky Pratiwi
Widya Rizky Pratiwi Mohon Tunggu... Dosen - Magister Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Terbuka: https://widya-pratiwi.staff.ut.ac.id/

Saya adalah seorang dosen di Universitas Terbuka yang juga hobi menulis. Saya juga menulis artikel pada jurnal ilmiah dan hobi menulis buku, baik buku referensi, buku ajar, maupun buku populer yang saya tulis sendiri sebagai buku solo maupun dengan berkolaborasi dengan penulis Indonesia maupun luar negeri. Saya juga menulis opini maupun rilis kegiatan pada blog pribadi maupun media massa. Mengapa menulis? Karena menulis akan dikenang sepanjang peradaban walau raganya telah tiada. Karya-karya saya juga dapat ditelusuri pada https://widya-pratiwi.staff.ut.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Book

Menginspirasi Semangat Kartini dengan Melahirkan Buku "Dari Perempuan untuk Perempuan"

21 April 2024   15:20 Diperbarui: 21 April 2024   15:34 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku “Dari Perempuan untuk Perempuan”. Foto: Dokumentasi Pribadi

“Perempuan-perempuan cantik. Biarkan semangat Kartini menginspirasi kita untuk terus berjuang dalam meraih kesetaraan gender dan membebaskan diri dari segala batasan yang menghalangi kita mencapai impian dan potensi terbaik kita” (Widya Rizky Pratiwi, 2024).

Sebagai perempuan, kita sering kali dihadapkan pada berbagai polemik yang berkaitan dengan kesetaraan gender. Dari skala terkecil hingga yang paling besar, seksisme masih menjadi masalah yang mengakar dalam masyarakat kita. 

Dampaknya tidak hanya terasa dalam ruang publik, namun juga dalam kehidupan sehari-hari perempuan, menurunkan kepercayaan diri mereka dan membatasi ruang gerak.

Setiap tanggal 8 Maret, kaum feminis dan individu lainnya memperingati Hari Kesetaraan Gender sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap isu-isu perempuan. Namun, dalam gerakan ini, feminisme sering dianggap sebagai hal yang radikal, menciptakan pro dan kontra yang tak kunjung usai.

Meskipun telah banyak perempuan yang sukses meniti karir dan mendapatkan pendidikan tinggi, masih ada banyak di antara mereka yang harus menyerah pada impian mereka karena diragukan kemampuannya. Ini menunjukkan bahwa lingkungan dan dukungan keluarga memegang peran penting dalam menentukan kesuksesan seorang perempuan. 

Budaya patriarki yang masih kuat di Indonesia membuat perempuan sering kali merasa di bawah laki-laki, padahal seharusnya kita menyadari bahwa kita memiliki kesempatan yang sama dalam pendidikan, pekerjaan, dan perlindungan.

Buku "Dari Perempuan untuk Perempuan", yang saya tulis bersama dengan Risma di tahun 2022 sebagai peringatan “Hari Kesetaraan Gender dan Hari Kartini,” menyuarakan pentingnya hak-hak perempuan dan kesetaraan gender. 

Dalam buku ini, kami membahas berbagai perspektif tentang perempuan, mengungkap makna sebenarnya dari feminisme, dan menggali alasan mengapa perempuan harus mendapatkan pendidikan tinggi. Bab demi bab, kami menelusuri perjalanan perempuan dalam mencapai kemerdekaan dan memberikan kiat-kiat untuk menjadi perempuan yang berhasil.

Dalam konteks peringatan Hari Kartini, buku ini menjadi pengingat akan semangat perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pentingnya pendidikan dalam membebaskan mereka.

 Melalui artikel ini, saya berharap untuk menginspirasi semangat Kartini dalam diri setiap perempuan, mendorong mereka untuk terus berjuang dalam meraih kesetaraan gender dan mewujudkan impian mereka. Mari bersama-sama meneladani semangat Kartini dan memperjuangkan masa depan yang lebih baik untuk semua perempuan di Indonesia.

Selamat Hari Kartini 2024!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun