Mohon tunggu...
Widya Rahma Diana
Widya Rahma Diana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekonomi Makro Islam

5 Agustus 2022   00:02 Diperbarui: 6 Agustus 2022   09:53 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

EKONOMI MAKRO ISLAM

Widya Rahma Diana

Program Studi Akuntansi Syariah, STEI SEBI

Mengapa Ilmu Ekonomi Islam?

Dalam konteks ini maqashid menawarkan sumber inspirasi yang vital untuk melakukan karakterisasi ideal ekonomi islami, tetapi tantangan sejatinya adalah bagaimana cara mendekati cita-cita ini sedekat mungkin. Dengan demikian, serangkaian pertanyaan akan timbul tentang cara maqashid memisahkan ekonomi islami dari alternati-alternatif sistem ekonomi. Dalam konteks kebijakan, mekanisme dan Lembaga serta pada pencarian ini, apa saja peran pemerintah, pasar, Lembaga sosial dan individu?

Agar dapat menangani pertanyaan-pertanyaan diatas dibutuhkan dua sumber pengetahuan displiner, ilmu ekonomi dan syariah. Tradisionalnya, kecendikiawanan syariah terutama berfokus  pada yurisprudensi mendetail tentang transaksi-transaksi ekonomi, untuk memastikan kestabilan kontrak-kontrak bisnis, ketimbang menganalisis kesahihan dampak transaksi-transaksi tersebut pada perekonomian secara keseluruhan. Penganalisisan dampak ini menandakan domain ilmu ekonomi islam, yang mana melebihi keprihatinan yurisprudensi hingga mencakup isu-isu yang lebih tidak kentara perihal mekanisme, Lembaga dan kebijakan ekonomi, dengan suatu cara yang memberdayakan ekonomi islami menuju pemenuhan maqashid. Lingkungan industry modern telah menghadirkan bersamanya persoalan-persoalan sosioekonomi yang belum diketahui sebelumnya, yang memengaruhi kesejahteraan manusia jauh melampaui pengetahuan kecendikiawanan syariah yang tradisional, walaupun prinsip-prinsip inti ilmu ekonomi islam berasal dari karya-karya para cendikiawan syariah terdahulu, yang meletakkan fondasi-fondasi maqashid dan teori kefaedahan. Oleh karena itu, ilmu ekonomi islam merupakan sebuah disiplin yang baru mendewasa, yang memimpin penyelesaian “isu-isu ekonomi yang baru timbul” dari sudut pandang maqashid. Dengan kata lain, ilmu ekonomi islam telah muncul untuk memuaskan kebutuhan baru, dalam kaitannya dengan akal sumber daya manusia yang produktif.

Ilmu Ekonomi Mengenai Riba

Riba, istilah bahasa arab untuk rente, menjalani proses pelarangan gradual di dalam Al-Qur’an, karena dalam praktik-praktik perdagangan pra-islami orang arab riba telah dipancang mendalam. Yang menarik, pasar-pasar keuangan pasar modern menggemakan “klaim-klaim tanpa bukti” pra islami yang sama, karena suku bunga berlaku sebagai “harga” uang di pasar uang dan di pasar modal.

Ilmu Ekonomi Mengenai Sistem Keuangan

Fungsi dasar system keuangan islami ataupun konvensional adalah menyalurkan dana-dana di dalam suatu perekonomian, dari unit-unit surplus dana (SFUs) ke unit-unit defisit dana (DFUs). Sistem keuangan terdiri atas pasar-pasar dan Lembaga-lembaga yang secara aktif melibatkan diri dalam aktivitas menyalurkan dana-dana terinvestasi, dari SFUs ke DFUs. Pada titik waktu manapun SFUs adalah mereka yang pemasukannya saat ini melebihi rencana belanja, sedangkan DFUs adalah mereka yang rencana belanjanya melebihi pemasukan saat ini. Potensialnya, semua pemain dalam sistem keuangan yang mencakup individu, rumah tangga, perusahaan dan pemerintah merupakan salah satu unit defisit dana atau unit surplus dana, bergantung pada bagaimana arus-arus uang tunai dan rencana-rencana belanja dicocokkan pada titik waktu mana pun.

Oleh karena itu, tujuan sistem keuangan adalah memobilisasi sejumlah besat tabungan yang relatif berskala kecil, lalu menggabungkan tabungan-tabungan tersebut agar dapat menyalurkannya demi produktivitas investasi-investasi dalam perekonomian. Ini dilakukan secara langsung melalui pasar-pasar keuangan atau secara tidak langsung melalui perantara-perantara keuangan (lemabaga bank dan nonbank).

Pengertian Ekonomi Makro Islam

Ekonomi makro islam, ekonomi sendiri telah banyak kita dengar dan kita lihat baik dari media sosial, literatur buku atau dalam kehidupan sehari-hari. Jadi pengertian ekonomi itu apa sih? Ekonomi adalah berbagai macam kajian tentang produksi, distribusi dan konsumsi kekayaan dalam masyarakat. Adapun definisi lain tentang ekonomi yaitu cabang ilmu yang berisi pengertian serta pengetahuan tentang apa saja masalah-masalah ekonomi di masyarakat dan bagaimana cara menangani masalah tersebut. Kemudian jika dikaitkan dengan ekonomi makro islam adalah cabang dari ilmu ekonomi yang membahas tentang pengelolaan dan pengendalian umum perekonomian sehingga dapat tumbuh secara seimbang.

Pada ekonomi makro periode analisis nya adalah jangka pendek dan pusat perhatiannya mengacu pada tiga aspek yaitu kesempatan kerja, produk nasional dan tingkat harga umum. Ekonomi makro islam yaitu ilmu yang membahas kebijakan permasalahan yang ada di ekonomi secara makro, berupa pengelolaan dan pengendalian sesuai dengan ajaran islam. Dalam membahas perspektif ekonomi islam, terdapat satu titik awal yang harus diperhatikan, yaitu ekonomi dalam islam itu sesungguhnya bermuara kepada akidah islam, yang bersumber dari syariatnya. Terdapat dari sisi lain yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Perkembangan ilmu ekonomi islam menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat seiring dengan aktivitas pendidikan, penelitian dan pertemuan ilmiah yang melibatkan pakar ekonomi islam baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Sejarah Ekonomi Makro Islam

Pada dasarnya ketika mempelajari sejarah ekonomi dapat menjadi jembatan yang menghubungkan antara perekonomian masa lalu dengan masa kini dan dalam mempersiapkan masa depan yang mencakup perkembangan pemikiran ekonomi muslim sejak kemunculan Islam sampai ekonomi menjadi disiplin ilmu tersendiri. Sejarah ekonomi islam juga memberikan pencerahan serta memberikan norma operasional dan model yang bisa diterapkan sehingga bisa mendukung dan dapat menjadi rujukan dalam menghadapi permasalahan ekonomi saat ini. Tahun 1776 (abad 18), ilmu ekonomi mulai berkembang dengan ditulisnya buku oleh seorang ahli ekonomi yaitu Adam Smith yang berjudul “An Inquiry Into Nature And Cause of The Wealth of Nation”. Bagian dari Adam Sdmith menjadi dasar bagi ahli ekonomi berikutnya yaitu Thomal Malthus, David Ricardo dan Jhon Shert Mil. Pada ekonomi makro lebih menitikberatkan analisisnya lebih global atau menyeluruh meliputi perubahan-perubahan keseluruhan dalam kegiatan ekonominya.

Masalah-Masalah Yang Ada Dalam Ekonomi Makro Islam

Permasalahan ekonomi makro terjadi pada setiap negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Oleh karena itu, pemerintah mengambil kebijakan makro ekonomi agar pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik. Ekonomi makro menganalisis penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dan dilihat dari pendapatan sehingga ekonomi makro sering dinamakan sebagai teori pendapatan (income theory). Tujuan dan sasaran analisis ekonomi makro, antara lain membahas masalah sisi permintaan agregate dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi dan pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi yang diinginkan. Terdapat beberapa masalah dalam ekonomi makro islam, diantaranya ada yang berjangka pendek dan berjangka panjang.

Masalah jangka pendek:

  • Pengangguran
  • Pengangguran adalah permasalahan ekonomi yang banyak terjadi di masyarakat, kenapa? karna dari banyaknya masyarakat dalam suatu negara pasti setiap hari nya ada yang kehilangan pekerjaan, mengundurkan diri dari pekerjaannya dan sedang proses mencari pekerjaan. Jumlah tempat pekerjaan seperti kantor, perseoran terbatas (PT) atau Lembaga-lembaga tidak sebanding dengan jumlah tenaga kerja yang ada sehingga kenaikan pengangguran bisa meningkat. Jenis pengangguran ada yang berdasarkan penyebab dan berdasarkan sifat. Berdasarkan penyebab yaitu terdiri dari pengangguran siklis atau konjungtur, pengangguran structural, pengangguran friksional, pengangguran musiman, pengangguran teknologi dan pengangguran sukarela. Pengangguran yang berdasarkan sifatnya yaitu pengangguran terbuka, pengangguran setengah menganggur dan pengangguran terselubung.
  • Ada beberapa cara untuk mengatasi pengangguran yaitu dengan cara membuka lapangan pekerjaan dan memperluasnya. Penyuluhan keterampilan juga diperlukan agar masyarakat dapat mengetahui skill apa yang mereka punya, kemudian meningkatkan pendidikan, karna pendidikan sangat penting dalam masyarakat sehingga mereka bisa terjun ke dunia kerja.
  • Inflasi
  • Inflasi adalah kenaikan antara harga barang dan jasa secara terus menerus. Dampak dari kenaikan harga barang dan jasa dapat menyebabkan turunnya nilai uang atau bisa dikatakan penurunan nilai uang terhadap nilai suatu barang dan jasa. Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi supply, dari sisi permintaan dan dari ekspektasi inflasi. Inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan  kesejahteraan masyarakat. Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negative kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.
  • Ketimpangan Neraca
  • Kenapa ketimpangan neraca bisa terjadi? Ketimpangan neraca terjadi pada saat posisi antara dua negara tidak seimbang yaitu negara berkembang dan negara maju. Hal ini terjadi ketika kegiatan ekspor-impor antara kedua negara tersebut. Negara berkembang lebih cenderung melakukan impor, sedangkan negara maju lebih cenderung melakukan impor. Ketika hal itu terjadi dalam hubungan perdagangan negara maju dan negara berkembang, maka mengakibatkan ketimpangan necara yang dimana transaksi debit dan kredit tidak seimbang.  

Masalah jangka panjang:

  • Dalam ekonomi makro islam terdapat masalah jangka Panjang yaitu masalah pertumbuhan, yang dimana masalah ini adalah mengenai bagaimana dalam mengelola atau menyetir perekonomian agar ada keselarasan antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi dan tersedianya dana untuk investasi. Apa tujuannya? Tujuannya adalah agar terhindar dari 3 penyakit seperti tadi yang sudah disebutkan, hanya saja waktunya panjang yaitu 5 tahun, 10 tahun atau bahkan 50 tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun