Mohon tunggu...
Widya Pratiwi
Widya Pratiwi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila

3 Februari 2024   14:12 Diperbarui: 3 Februari 2024   14:22 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

LK 3.1  Penyusunan Hasil Best Practice PPL Siklus 2

Menyusun Hasil Best Practice Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi)

Situasi

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: mengapa best practice (praktik baik) ini penting dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab mahasiswa PPG Daljab.

          Selama melaksanakan praktik pengalaman lapangan yang telah saya lakukan di sekolah khususnya pada                 mata pelajaran Pendidikan Pancasila, ditemukan kasus pada saat proses pembelajaran yaitu rendahnya                   motivasi belajar siswa karena kegiatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru, belum                                         menggunakan media pembelajaran yang menarik pada saat proses pembelajaran. Dengan ditemukannya               kasus tersebut proses pembelajaran menjadi kurang kondusif, dimana siswa tidak memperhatikan pada                 saat guru menyampaikan materi pelajaran hal ini akan berdampak pada siswa lain yang memiliki motivasi            belajar yang tinggi. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah diantaranya yaitu :

  • Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru.
  • Guru belum menggunakan media pembelajaran yang menarik pada saat proses pembelajaran

          Mengapa best practice (praktik baik) ini penting dibagikan ?

  • Praktik pembelajaran inovatif penggunaan model Problem Based Learning (PBL) ini penting untuk dibagikan diantaranya yaitu :
  • Sebagai upaya perbaikan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas,
  • Membantu peserta didik untuk berinisiatif dan tanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri.
  • Pembelajaran berpusat pada peserta didik.
  • Peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif  peserta didik dalam bekerja, memotivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.
  • Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang meraka lakukan, juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil belajar maupun proses belajar.

            Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab mahasiswa PPG Daljab ?

  • Dalam praktik ini, saya berperan sebagai guru dan fasilitator dalam pelaksanaan pembelajaran, mendorong peserta didik untuk berdiskusi dan memecahkan masalah adapun mempunyai tanggung jawab untuk melakukan kegiatan diantaranya yaitu merancang pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menarik untuk peserta didik. Perancangan pembelajaran ini dimulai dengan penentuan model, metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan sesuai dengan masalah yang dihadapi, sehungga pembelajaran yang dilakukan adalah student center dan bukan teacher center. Selain itu, saya juga bertanggung jawab dalam pengelolaan kelas dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan supaya peserta didik lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan tujuan pelajaran tercapai.

Tantangan

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, siapa saja yang terlibat.

           Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut ?

  • Peserta didik masih belum terbiasa dengan pembelajaran yang menggunakan perangkat LCD proyektor.
  • Menyiapkan media pembelajaran yang berbasis digital dan non digital yang unik dan menarik perhatian peserta didik.
  • Membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan alat, seperti LCD Proyektor, olor kabel, dan paketan data (hotspot).
  • Sebagian siswa menunjukkan kurangnya motivasi terhadap pembelajaran di kelas.
  • Siswa masih ada yang berbicara dengan temannya pada saat melaksanakan diskusi

           Siapa saja yang terlibat ?

  • Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dan motivator serta penilai dalam proses melaksanakan PPL.
  • Kepala Sekolah yang memberi izin untuk melakukan praktik pembelajaran.
  • Peserta didik sebagai subjek proses pembelajaran.
  • Teman sejawat sebagai dokumentator atau kameramen.

Aksi

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang digunakan, bagaimana prosesnya, apa saja sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut.

           Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut :

  • Guru harus mengembangkan diri agar mampu menggunakan model pembelajaran yang bervariasi sesuai karakteristik peserta didik, salah satunya adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang membuat siswa terbiasa berpikir kritis dan berperan aktif dalam proses pembelajaran.
  • Guru menggunakan video pembelajaran yang berkaitan dengan materi yang disampaikan dan penggunaan media pembelajaran inovatif yang menarik sehingga peserta didik lebih mudah memahami dan dapat memperkuat daya ingat tentang materi yang diberikan oleh guru. Di PPL Siklus 2 pertemuan 1 ini media pembelajaran yang saya gunakan adalah Connecting Board (CBr).
  • Bisa mengelola waktu dalam menyiapkan perangkat, perlengkapan, dan media pembelajaran agar pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah dirancang
  • Mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan seperti kesiapan ruang kelas, laptop, LCD/proyektor, speaker, olor kabel, dan alat-alat penunjang lainnya.
  • Selalu berkonsultasi dengan Dosen dan Guru pamong mengenai kendala yang dihadapi dan strategi pembelajaran yang digunakan. Strategi pembelajaran baik itu model pembelajaran yang sesuai dengan masalah yang dihadapi, media pembelajaran berbasis digital dan non digital, materi ajar, LKPD yang sistematik dan instrumen hasil penilaian yang tepat.

           Strategi yang digunakan oleh guru adalah :

  • Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
  • Pendekatan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK).
  • Media pembelajaran yang inovatif
  • Menyesuaikan contoh materi pelajaran dengan hal yang disukai oleh peserta didik.

           Dalam model PBL ini terdapat beberapa proses yaitu :

  • Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab terkait materi.
  • Peserta didik mengamati video pembelajaran yang diputarkan guru.
  • Peserta didik mengerjakan LKPD
  • Peserta didik bersama kelompoknya berdiskusi.
  • Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas secara bergantian.
  • Guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja peserta didik.
  • Peserta didik mengerjakan soal pengetahuan (evaluasi)
  • Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari hari ini.

           Apa saja sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut ?

  • Pembelajaran menjadi lebih menarik dan memudahkan peserta didik memahami materi yang disampaikan oleh guru, karena pada saat pembelajaran peserta didik mengamati tayangan video dan penggunaan media pembelajaran non digital.
  • Model pembelajaran Problem Based Learning yang memiliki kelebihan yaitu dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada peserta didik, akan terjadi pembelajaran bermakna karena peserta didik belajar memecahkan suatu masalah maka peserta didik akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan.

Refleksi

Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan.

           Dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, yaitu :

  • Pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif dengan ditayangkan video pembelajaran sangat membantu memotivasi peserta didik.
  • Pemilihan model pembelajaran Problem Based Learning yang berpusat pada peserta didik dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena mereka terlibat langsung dalam demonstrasi, tanya jawab, dan diskusi.
  • Dengan suasana kelas yang berbeda perasaan peserta didikpun menjadi lebih baik sehingga suasana di kelas menjadi menyenangkanHasil belajar peserta didik meningkat.
  • Pemahaman dan hasil belajar peserta didik lebih meningkat.
  • Terlaksananya pembelajaran yang berbasis TPACK.
  • Terlaksananya pembelajaran 4C 
  • Peserta didik mampu bekerjasama dalam tugas kelompok dengan baik.
  • Hasilnya efektif dengan melihat dari hasil belajar peserta didik yang meningkat dari yang sebelumnya hanya 50% meningkat menjadi 90%, karena peserta didik juga sudah semakin berani bertanya, sangat antusias dan bersemangat saat kegiatan pembelajaran berlangsung, mengutarakan pendapat dan mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

          Mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan, yaitu :

  • Peserta didik menjadi lebih aktif.
  • Peserta didik lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran.
  • Peserta didik senang dan antusias pada saat ditayangkan video pembelajaran dan media pembelajaran inovasi.

           Yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah :

  • Penguasaan dan pemilihan guru terhadap model, metode, dan media pembelajaran sudah tepat.
  • Guru melaksanakan proses pembelajaran sudah sesuai dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam Modul Ajar.
  • Model pembelajaran inovatif yang digunakan yaitu Problem Based Learning (PBL) sehingga berhasil meningkatkan motivasi belajar peserta didik hal ini dikarenakan model Problem Based Learning (PBL) berpusat pada peserta didik.
  • Media pembelajaran memanfaatkan TPACK dan keterampilan abad 21.
  • Dukungan dari Kepala Sekolah dan teman sejawat.
  • Dukungan dari Dosen dan guru pamong.
  • Peserta didik yang komitmen didalam proses pembelajaran.
  • Sarana dan prasarana yang memadai sehingga proses pembelajaran bisa berjalan dengan lancar. 

           Sebagai akhir dalam pelaksanaan praktik baik ini maka dapat diperoleh kesimpulan, yaitu :

  • Model pembelajaran yang digunakan untuk permasalahan rendahnya motivasi belajar kelas V dapat diimplementasikan dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)  dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik terlihat dari keaktifan dan hasil penilaian belajar peserta didik yang meningkat dari sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
  • Penggunaan media pembelajaran berbasis digital dan non digital juga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan.
  • Pembelajaran yang saya pilih tersebut di atas adalah pembelajaran Best Practice karena dengan penggunaan model Problem Based Learning (PBL) hasil belajar siswa meningkat.

           Daftar Pustaka

  • Muhammad Hasbullah Ridwan (2022). "Penerapan Model Pembelajaran Inovatif Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa". Jurnal Tarbiyatuna, Vol. 2, No.2, Januari 2022:150
  • Ira Ashari.(2020).Penerapan Model Pembelajaran. Problem Based Learning.
  • Ngalimun,(2014). Strategi dan Model Pembelajaran,Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Website Universitas PGRI Madiun (url : https://unipma.ac.id)

Website Pendidikan Profesi Guru Universitas PGRI Madiun (url : https://ppg.unipma.ac.id)

Website Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun (url : https://fkip.unipma.ac.id)

Website Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas PGRI Madiun (url : https://pmb.unipma.ac.id)

Sistem Informasi Manajemen Universitas PGRI Madiun (url : https://sim.unipma.ac.id)

Laman Akreditasi Universitas PGRI Madiun (url : https://akreditasi.unipma.ac.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun