Nah, loh, tapi kita nggak boleh lupa, ya, ada batasnya dalam berbagi cerita. Gak enak juga kalau kita kelewat banyak cerita atau malah terlalu pelit cerita. Ini kayak kurva U-shaped gitu, maksudnya kalau kita cerita terlalu banyak atau terlalu sedikit, malah nggak baik buat hubungan sosial kita. Jadi, sebenernya nggak hanya soal cerita atau enggak, tapi juga soal gimana kita bisa menyesuaikan cerita kita dengan situasi dan orang yang kita ceritain.
Intinya, oversharing ini memang terkait erat dengan keinginan bawaan manusia untuk berbagi dan memiliki hubungan sosial yang baik. Tapi, perlu juga lho bijak dan cerdas dalam menyampaikan cerita. Kita harus pinter-pinter bales, jangan sampai kita overshare dan malah jadi bahan gosip atau bikin kita sendiri jadi kurang enak hati.
Jadi, penting banget buat punya kesadaran diri dan membaca situasi. Misalnya, ketika kita cerita tentang pengalaman pribadi, kita perlu mempertimbangkan apakah itu sesuai dengan keadaan atau tidak. Kita nggak mau kan, cerita kita malah membuat orang merasa tidak nyaman atau terkejut. Jangan lupa, ada batasnya, ya! Biar hubungan sosial kita tetap sehat dan harmonis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H