Sudah lama saya menderita penyakit maag. Penyakit maag memang cukup mengganggu, bila telat makan sekali saja rasa perihnya bisa berjam-jam, belum lagi rasa mual dan mau muntahnya. Ditahun ini maag saya semakin parah, setelah periksa ke dokter ternyata benar, dilambung saya terdapat luka. Disamping harus meminum obat dari dokter dan istirahat, saya juga harus makan yang serba halus seperti bubur. Sebulan penuh saya istirahat di rumah, kebetulan saya sedang libur semesteran kuliah.
Selama istirahat di rumah saya mendapat nasehat dari ibu saya, beliau mengatakan kepada saya cobalah untuk hidup tenang, jangan mudah gelisah, dan menyerahkan segala persoalan hidup kepada Allah. Saya langsung tertunduk dan merenung ketika ibu bilang seperti itu.
Saya teringat akan semua hal yang telah saya lakukan, dulu saya sering kepikiran terus tentang kuliah saya, dan tugas-tugas kuliah yang menumpuk membuat saya gelisah setiap saat, yang pada akhirnya menyulitkan saya untuk mengontrol emosi.
Saya mencoba untuk menenangkan pikiran dan hati saya dengan membaca al-quran, berdzikir, dan mengusir pikiran-pikiran semrawut. Alhamdulillah, sekitar tiga hari saya melakukan seperti itu langsung merasakan efeknya. Nyeri-nyeri lambung saya perlahan mulai hilang, mual-mual juga berkurang.
Selalu ada hikmah dibalik sakit yang diderita oleh seseorang, Allah tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Saya mencoba untuk periksa lagi ke dokter, dan dia bilang lambung saya sudah mulai pulih kembali, dia juga menganjurkan untuk makan teratur dan hidup sehat. Dan ternyata ketika kegelisahan itu menyerang terus-menerus dapat meningkatkan kadar asam lambung yang jika berlebihan menyebabkan luka di lambung.
Pada akhirnya saya dapat pelajaran, bahwa menjalani hidup ini harus tenang dan jangan mudah gelisah, apapun tekanan hidup yang datang kita harus hadapi dengan sabar dan tenang, serta menyerahkan semua kepada Allah SWT, dan bila ada masalah cobalah untuk dikomunikasikan, jangan dipendam.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H