Mohon tunggu...
WIDYA NUR
WIDYA NUR Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Jember Nim: 181910501011

-

Selanjutnya

Tutup

Nature

Critical Review Jurnal Agroindustri Berbasis Teh Rakyat sebagai Usaha Meningkatkan Kesejahteraan Petani Teh

21 Juni 2020   23:15 Diperbarui: 21 Juni 2020   23:18 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dimana kelompoktani sulit merencanakan pengembangan usaha dikarenakan SDM hanya memiliki pendidikan setara dengan SMA apabila dibandingkan dengan CV yang ketuanya dipimpin oleh lulusan perguruan tinggi. 

Pengembangan agroindustri umumnya memiliki syarat utama yaitu: kemampuan menyediakan bahan baku (hulu) sampai ke pengolahan menjadi suatu produk (hilir), selain itu pelatihan atau pembinaan belum tersentuh oleh pemerintah daerah hal ini berpengaruh dari sisi manajemen industry dan manajemen bisnis yang belum baik. 

Dapat disimpulkan bahwa jika dilihat dari SDM kelompoktani masi dinilai belum layak untuk bergerak dalam melakukan pengembangan bidang agroindustrinya, namun dari sisi penyerapan tenaga kerjanya baik Cv maupun pabrik the kelompok tani mampu lumyan banyak menyerap tenaga kerja sehingga dinilai baik dalam mengurangi pengangguran yang ada di Desa.

Peluang Pengembangan Agroindustri Teh Rakyat

Diketahui produksi teh Jawa Barat 95 persen berbentuk teh curah dan sisanya 5 persen dalam bentuk produk retail/hilir, hal ini dapat dimanfaatkan atau dijadikan peluang pengembangan agroindustry teh rakyat yang diharapkan dapat mengangkat sektor perkebunan teh rakyat. Saat ini jika dibandingkan sebagai negara produsen dengan India, Indonesia tertinggal jauh dalam pengembangan industry hilir tehnya. 

Jika dilihat demikian, diperlukannya pengembangan produk hilir teh yang ternyata memiliki nilai tambah disisi lain dapat meningkatkan nilai ekonomis teh Indonesia, khususnya pada perkebunan teh rakyat. Peluang pengembangan agroindustry yang dapat dilakukan, dilihat dari beberapa hal diantaranya:

  • Adanya program yang dibentuk pemerintah dengan bentuk GPATN
  • Perkebunan teh rakyat dapat menyerap tenaga kerja dari hulu sampai ke hilir
  • Pengembangan industry hilir dalam bentuk instant tea
  • Pengembangan diversifikasi produk dan pasar untuk produk suplement kesehatan dengan kandungan anti oksdan yang tinggi.

Kendala dalam Pengembangan Agroindustri Teh Rakyat

Diketahui terdapat beberapa kendala dalam upaya mengembangkan usaha agroindustry teh rakyat berdasarkan 2 faktor: faktor internal dan eksternal. Berdasarkan faktor internal yaitu kelompoktani, beberapa kendala diantaranya:

  • Belum adanya gerak / sistem internal pada kelompoktani yang berjalan dengan baik
  • Petani masih sangat bergantung terhadap bantuan pemerintah
  • Masih belum banyak tenaga penyuluh pada bidang perkebunan
  • Pembinaan yang telah dilakukan pemerintah memiliki sifat yang belum sistematis dan kontinyu
  • Pembinaan yang telah dilakukan belum dilakukan secara terkoordinasi yang dimulai dari sistem hulu ke hilir

sedangkam berdasarkan faktor eksternal terdapat pada kegiatan agroindustry iru sendiri diantaranya yaitu:

  • Kurangnya ketersediaan bahan baku pucuk teh rakyat
  • Minimnya pengetahuan mengenai pengembangan agroindustry yang mempengaruhi nilai tambah teh rakyat
  • Kemampuan olahan mesin maupun pemodalan pelaku agroindustri teh rakyat
  • Pemerintah melakukan pemasaran pada teh olahan rakyat pada kesempatan tertentu sebagai wujud dukungan terhadap agroindustri teh rakyat

Usaha Pengembangan Agroindustri Teh Rakyat

Melakukan pengembangan agroindustri teh rakyat dapat dilakukan melalui komponen dengan skala yang paling kecil yaitu berupa bantuan pemerintah daerahd dengan melakukan pembinaan terhadap kelompoktani terkait cara memproduksi/ pengolahan yang baik serta budidaya perkebunan yang benar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun