Mohon tunggu...
Widyanti Yuliandari
Widyanti Yuliandari Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, ASN, Penulis buku

Widyanti adalah blogger yang juga penulis buku yang saat ini mengetuai komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis, sebuah komunitas yang mewadahi perempuan penulis. Kini Widya tengah menjalani pendidikan Master di program Magister Teknik Lingkungan, Institut teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Kesibukan kuliah tak membuatnya berhenti untuk menekuni blogging dan menulis buku. Saat ini Widya sedang menunggu proses penerbitan buku solo ke-5 nya yang bertema Pola Makan Sehat, Food Combining. www.widyantiyuliandari.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengenalkan Anak-anak pada Wonderful Indonesia

11 Desember 2018   15:49 Diperbarui: 11 Desember 2018   17:42 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Taka pa, toh kami juga bisa menikmati lainnya. Reruntuhan bangunan yang berupa bebatuan, pemandangan di sekitar, dan suasana yang sedikit terasa magis.

Berkenalan dengan Benteng Pendem

Banteng Pendem sebenarnya tak secara terencana kami kunjungi. Desember 2016 kami dalam perjalanan liburan sekaligus silaturrahmi keluarga. Dimulai dari stasiun jember menuju purwokerto. Esoknya kami lanjut menggunakan mobil sewaan menuju rumah Bulik kami di Cilacap. Nah, ternyata tuh, objek ini dekat banget dengan rumah Bulik. Jadi, ya...udah jauh-jauh dari Bondowoso, sampai ke sini, tentu sayang betul untuk dilewatkan.

Dokpri
Dokpri

Berkenalan dengan Taman Nasional Baluran, Africa Van Java

Taman Nasional Baluran sebenarnya tak terlalu jauh dari tempat tinggal kami di Bondowoso. Bondowoso-Situbondo, paling hanya satu jam lalu disambung Situbondo-Baluran juga sekitaran satu jam. Yang lama adalah perjalanan masuk dari gerbang TN Baluran hingga mencapai Savana Bekol ataupun Pantai Bama. Maklumlah, masa itu jalannya masih berlubang-lubang parah. Tak bisa kami memacu kendaraan. Apalagi juga seringkali ada kawanan monyet berkeliaran di tengah jalan. Kami harus ekstra hati-hati agar tak sampai mencelakaui mereka.

Dokpri
Dokpri
Little Africa ataupun Africa Van Java, julukannya. Rasanya cukup pas, melihat kondisi alamnya yang kering dengan vegetasi yang sepintas memang mirip Afrika. Anak-anak senang menemukan berbagai binatang di alam bebas. Kami bertemu banteng, rusa, ayam hutan, monyet, dsb. Wow!!

Berkenalan dengan Merapi

Lava tour,... kami putuskan untuk mengambil paket ini ketika mengunjungi Yogya Desember 2016. Mengigat medannya yang konon cukup wow, dan kami bersama anak-anak, maka kami cukup memilih paket yang short saja. Nyatanya? Anak-anak kegirangan terlempar-lembar di atas hard top. Medan naik turun dan berbatu ternyata justru bikin anak-anak kami keasyikan. Bahkan si anak wedok request. Kalau nanti ke sini lagi, tolong ambil yang long ya. Aku ingin ngerasain naik jeep membelah sungai. Demikian permintaannya. Oh.... sendika!

Tak hanya itu, anak-anak juga senang dan terlihat sangat antusias menikmati museum merapi. Di sana mereka terheran-heran dengan dampak letusan sang Merapi. 

Dokpri
Dokpri
Itu baru beberapa wonderful Indonesia yang kami kenalkan. Sebenarnya masih banyak lagi. Anak-anak kami sudah tamat mendaki Kawah Ijen dan beberapa bukut di Bondowoso, demikian juga dengan gunung Bromo, Pantai Papuma di Jember, candi Borobudur, Kraton Yogya, Kraton Solo, Kampung Batik Lawean, Kampung Batik Kauman, Tamansari, Taman Balekambang, dan masih banyak lainnya. Semoga as soon as possible juga bisa segera bergeser ke Sumatera, Sulawesi, Raja Ampat, dan semua sudut Wonderful Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun