Tiba di pantai bama, hari sudah mulai sore. Tempat parkir juga sudah mulai penuh. Namun syukurlah kami menemukan tempat di pantai berpasir putih ini untuk menggelar tikar. Anak-anak segera menghambur ke pantai, bermain air! Saya duduk-duduk saja menikmati pemandangan sambil mengamati tingkah laku monyet disekitar saya.
Mengakhiri petulangan hari ini, kami menuju mangrove trail. Kami menyusuri jembatan yang membelah hutan mangrove. Mangrove nya cukup terawat, rapat dan terlihat subur. Namun sayangnya sampah-sampah berserakan di area ini. Gemas bawaannya kalau melihat sampah berseraakan di tempat-tempat wisata. Apalagi ini taman nasional yang menjadi tempat hidup flora dan fauna yang mulai langka. Sampah-sampah bisa membahayakan herbivora secara langsung, jika tertelan. Sampah jika sampai ke laut juga mengancam keberlanjutan biota laut.
[caption caption="Pantai Bama, Cantik Dan Berpasir Putih"]
Â
[caption caption="Mangrove Trail, Tempat Jalan-jalan Yang Asyik"]
Â
Oya, di Bama sebenarnya ada juga fasilitas untuk canoing dan snorkeling. Sayang waktu yang tak memungkinkan. Biayanya juga relatif murah,kalau tak salah untuk snorkeling 45 rb saja per orang. entah untuk ber-kano nya.
Diperjalanan pulang dari arah Pantai Bama menuju Savana Bekol, kami bertemu sekawanan rusa. Sayangnya laju kami tak mungkin berhenti karena banyak kendaraan mengantri di belakang kami dan saya tak menggunakan kamera yang bagus, hanya bermodal kamera smartphone. Jadi penampakan satwa tersebut tak terekam sempurna dalam kamera saya. Oh ya, kami juga sedang beruntung, karena sore itu juga melintas beberapa ayam hutan. Hanya sekelebatan sih. Tapi anak-anak sangat senang melihatnya.
Â
Yuk pulang!
Sore hingga magrib kami menempuh perjalanan dari arah savana menuju ke pos depan. Sekali lagi kami bertemu sekawanan monyet. Dan tampaknya mereka sudah sangat terbiasa dengan manusia ya, buktinya santai saja tetap berkeliaran di tengah jalan, sampai-sampai beberapa kali suami harus menghentikan mobil kami karena mereka tak mau menepi.