[caption caption="Savana Bekol, Terluas Di Indonesia"]
Kak Asa mulai sedikit ribut, mencari-cari banteng, satwa yang memang ingin sekali dilihatnya. Kami tak menemukannya satupun di sini. Namun saya menemukan kotoran hewan disana-sini di savana ini. Ada yang sudah mengering, namun ada yang masih baru. Ah… saya punya harapan besar untuk menanti kemunculan para satwa di sini.
Kami parkir kendaraan di area parkir yang tersedia. Di sini juga kami jumpai ada beberapa wisma yang bisa digunakan menginap, namun beberapa terlihat kurang terawat. Karena hari sudah siang, kami putuskan makan siang terlebih dahulu lalu sholat dzuhur. Musholla yang berupa bangunan kayu tersedia di sini. Juga ada kantin, untuk pengunjung yang mungkin tak sempat berbekal makanan.
Usai sholat dan merasa lebih segar setelah tersiram air wudhu, kami melanjutkan perjalanan menuju menara pandang. Menara pandang terletak di semacam bukit kecil tak jauh dari area parkir. Ada undak-undakan yang dibuat di sana sehingga kita lebih mudah mendaki. Tak terlalu jauh atau menanjak jalannya, buat saya hanya membuat ngos-ngosan dalam kadar yang sangaaaaaattt rendah. Ha..ha…Dan inilah dia pemandangan dari menara pandang! Amazing! Sungguh tak rugi sedikit bersusah payah mendaki kesana.
[caption caption="Savana Bekol Dari Arah Menara Pandang"]
Turun dari menara pandang kami mendapati seekor satwa yang tadinya kami kira banteng jawa / Bos javanicus (belakangan kami baru tahu, ternyata itu kerbau liar/ Bubalus bubalis). Wow! Pelan-pelan kami mendekat. Saya memperingatkan anak-anak untuk tidak berisik sehingga membuat satwa tersebut terganggu. Anak-anak sungguh senang mendapati binantang tersebut di habitat aslinya, bukannya di balik kerangkeng di kebun binatang. Raniah mengatakan pada saya. “lebih asyik lihat binatang di alam gini, Bun. Daripada di kandang”. “oh, ya, tentu! Disinilah rumah mereka sebenarnya”, kata saya menegaskan.
[caption caption="Kerbau Liar, Berkubang Dengan Nyaman Di Taman Nasional Baluran"]
Oh ya, di sekitar savana sini, banyak sekali monyet berkeliaran. Saya mengingatkan anak-anak untuk tidak memberi makan apapun pada monyet, meski atas nama rasa sayang atau kasihan. Saya khawatir, makanan manusia tak cocok untuk mereka. Kekhawatiran lain adalah bahwa perilaku kita memberi makan akan menghilangkan tabiat aslinya untuk bisa mencari makanan sendiri. Dan ternyata memang di sini DILARANG memberikan makanan apapun pada satwa.
Menuju Bama, Pantai Berpasir Putih
Next destination, Pantai Bama. Memang lengkap petualangan di sini, dari gunung, savana hingga pantai. Jarak antara parking area savana bekol ke pantai bama sekitar 3 kilometer. Dengan pemandangan yang kurang lebih sama dengan yang kami temui di perjalanan antara pos ke savana. Namun di sini kami menemukan lebih banyak pohon siwalan, ada juga bebatuan hitam pekat di antara pepohonan. Kami beruntung, sekali lagi kami menemukan sekawanan banteng (atau kerbau liar juga?). Wah! Jangan ditanya hebohnya anak-anak. Mereka luar biasa senang melihatnya.