Mohon tunggu...
Widyanti Yuliandari
Widyanti Yuliandari Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, ASN, Penulis buku

Widyanti adalah blogger yang juga penulis buku yang saat ini mengetuai komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis, sebuah komunitas yang mewadahi perempuan penulis. Kini Widya tengah menjalani pendidikan Master di program Magister Teknik Lingkungan, Institut teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Kesibukan kuliah tak membuatnya berhenti untuk menekuni blogging dan menulis buku. Saat ini Widya sedang menunggu proses penerbitan buku solo ke-5 nya yang bertema Pola Makan Sehat, Food Combining. www.widyantiyuliandari.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bedah Buku Kiat Jitu Menulis Dan Menerbitkan Buku

31 Mei 2015   16:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:25 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu seorang teman di Bondowoso Writing Community mengabarkan, bahwa perpustakaan daerah Bondowoso bakal menggelar acara bedah buku, dan akan dihadiri langsung oleh penulis buku best seller yang akan dibedah. Wah, jelas kami  antusias. Bagi saya dan rekan-rekan di BWC kesempatan seperti ini jelas cukup langka. Di kota kecil seperti Bondowoso ini sangat jarang ada event-event seperti ini. Apalagi ini buku tentang kepenulisan, hal yang sangat jarang bisa saya pelajari secara langsung dari ahlinya.

Makin antusias lagi, karena ternyata pihak perpus berniat menggandeng komunitas kami turut mendukung acara. Singkat cerita, setelah kemudian beberapa kali bertemu dengan pihak panitia, mereka mempercayakan MC acara dan moderator pada teman BWC, daaaaannn… meminta dua orang dari kami sharing pengalaman berkaitan kepenulisan dalam acara tersebut.

Nah, setelah didiskusikan di komunitas, akhirnya diputuskan bahwa MC nanti diserahkan pada Nafis, member BWC yang juga sehari-hari berprofesi sebagai penyiar di sebuah radio swasta. Lalu Rica akan bertindak sebagai moderator.Rica ini mantan jurnalis yang kini mengabdi sebagai guru. Dan dua orang member BWC yang akan sharing pengalaman menulis adalah saya dan Ridho. Ridho adalah seorang member yang terbilang langganan banget “menjebol” media. Seminggu beberapa kali tulisannya nangkring di media, kebanyakan berupa resensi buku.

Setelah sempat mengalami penundaan, akhirnya sampai juga pada hari H nya, sabtu 30 Mei 2015. Semangat sekali rasanya! Wow, saya bakal sepanggung dengan Pak Leo! (lebay yo wis ben, ha..ha..ha). Acara dimulai sekitar pukul 09.00 diawali seremonial pembukaan seperti biasalah, dilanjut pengumuman pemenang sekaligus penyerahan hadiah lomba LKTI. Tampaknya, sebelum acara ini, panitia juga menggelar lomba karya tulis ilmiah untuk siswa SMP/MTs dan SMA/SMK/MAN.

Nah seusai pengumuman pemenang tsb, giliran saya dan Ridho tampil untuk sharing pengalaman menulis kami. Masing – masing kami diberikan waktu 15 menit. Saya cerita tentang perjalanan menulis, dari tidak bisa menulis dan sama sekali tidak suka, hingga saat ini menjadi blogger dan penulis buku. he..he.. intinya sih yang saya sampaikan, bahwa enggak ada yang enggak bisa. Kuncinya hanya niat, konsistensi dan jangan lupa komunitas yang mendukung, itu sangat penting.

Acara diselingi penampilan sulap, yang bikin meriah dan makin panas suasana siang itu lalu tiba di acara inti, bedah buku yang narasumbernya adalah sang enulis sendiri dengan moderator Rica. Asyik sekali mengikuti pemaparan Pak Leo Sutanto dengan gaya kalem namun mantap menceritakan perjalanan menulis Beliau. Sampai saat ini sudah menerbitkan 20 buku, beberapa di antaranya best seller, beberapa pula masih terus dicetak ulang. Bahkan buku pertamanya yg terbit tahun 2000, masih dicetak ulang hingga kini. Wooooowww!

Nah berikut proses awal penulisan sebuah buku versi Pak Leo

1.Judul

Buat judul yang menjual, menarik dan spesifik jangan asal menulis. Syarat lain dari judul yang baik adalah, merefleksikan isi, menantang dan menimbulkan rasa ingin tahu, up to date dan powerfull, mengandung keywords dan tidak terlalu panjang.

2.Outlining

Outline akan memandu kita dalam penulisan. Proses penggarapan outline bisa dilakukan dengan tahapan: braistorming, memilah dan menyusun gagasan.

3.Chaptering

Menyusun bab demi bab buku kita. Secara umum susunlah dengan runtut. Biasanya disusun dari yang sederhana menuju hal yang lebih rumit, atau dari yang umum dari yang lebih khusus.

Nah, untuk audiens yang berkeinginan menerbitkan buku, Pak Leo memberi bocoran beberapakriteria buku bisa diterbitkan, antara lain:

Pertama adalam potensi pasar, nah kriteria ini kira-kira persenteasenya sampai 50 persen, lo. Lalu kriteria kedua adalah value of knowledgenya ini pun persentasenya cukup besar, yaitu 30 persen.  Sedangkan kriteria ketiga dan keempat adalah editorial dan reputasi penulis. Kedua kriteia ini persentasenya masing-masing hanya sekitar 10 persen.

Nah, ini angin segar bagi Anda yang sangat ingin menjadi penulis buku namun masih merasa belum beres untuk urusan tata bahasa. Menurut Pak Leo, yang terpenting naskah bukunya menarik, idenya bagus dan berdaya jual.

Di akhir pemaparan Pak Leo juga memberi tips singkat bagi audiens untukdapat mencapai cita-cita menerbitkan buku yakni:

·Keinginan kuat

·Rencanakan dan berdoa

·Mulai menulis dan tetap menulis

·Selesaikan naskah

·Kirim ke penerbit, jika ditolak: coba lagi!

14330678491265309407
14330678491265309407

Oh iya, saya juga diberi kesempatan mengajukan pertanyaan di sesi tanya jawab. Saya mengajukan beberapa pertanyaan yang sangat teknis dan langsung dijawab dengan sangat memuaskan oleh Pak Leo. Selesai acara, enggak lupa dong minta tandatangan Pak Leo di buku. Dan makin senang hati saya karena beliau membubuhkan kata-kata penyemangat “Never Stop Writing” , demikian pesan beliau. Diiringi ucapan “ini pesan saya ya, senang bertemu dengan Anda,” kata beliau. Ah, saya yang sangat bahagia bisa bertemu dan mendapat pencerahan dari Bapak.

[caption id="attachment_386539" align="alignnone" width="630" caption="Saya Bersama Beberapa Kawan Bondowoso Writing Community Berfoto Bersama Pak Leo Dan Panita Dari Perpustakaan"]

14330681161867105822
14330681161867105822
[/caption]

Saya merasa bangga dan sangat bersyukur, Kantor Perpustakaan Pemkab Bondowoso menyelenggarakan acara seperti ini. Sungguh di kota kecil sepi ini, acara macam ini begitu mencerahkan dan memberi semangat terus berkarya. Semoga ke depan acara begini bisa makin banyak digelar. Kasih anggaran lebih dong Pak Bupati, buat acara keren begini.

Foto: dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun