Mohon tunggu...
Widyani
Widyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pamulang

kesehatan,kecerdasan,dan kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi nyata Topik 4 Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia (ZPD)

8 Juli 2024   09:40 Diperbarui: 8 Juli 2024   09:47 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang Kolaborasi

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi? 

Demonstrasi Kontekstual 

Dalam ruang kolaborasi, saya dan rekan kelompok mendiskusikan berbagai pendapat mengenai pembelajaran Zone of Proximal Development (ZPD). Kami juga berbagi kesiapan mengajar masing-masing dengan memperhatikan konsep ZPD. Pada bagian demonstrasi, kami mempresentasikan hasil diskusi di kelas dengan bimbingan dosen.

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)? hal penting yang saya pelajari dari proses demonstrasi bersama kelompok tentunya banyak pembelajran dan ilmu baru yang di dapat seperti :

Materi

  • Pemahaman Konsep ZPD: Pemaparan materi dari kelompok saya dan kelompok lain memperdalam pemahaman saya tentang konsep ZPD dalam praktiknya. Saya belajar bahwa guru tidak hanya sebagai mediator tetapi juga sebagai fasilitator yang membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilannya, baik yang masih tergolong aktual maupun potensial.
  • Implementasi Praktis: Demonstrasi ini memberikan gambaran konkret tentang bagaimana ZPD dapat diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari, menunjukkan cara guru dapat membantu siswa mencapai potensi mereka melalui bimbingan yang tepat.

Rekan

  • Kolaborasi yang Efektif: Melalui kegiatan demonstrasi kontekstual, saya belajar untuk berkolaborasi dengan baik bersama rekan kelompok yang memiliki ide berbeda. Kami saling menghargai pendapat satu sama lain dan bekerja sama untuk menghasilkan presentasi yang komprehensif dan informatif.
  • Pengayaan Perspektif: Diskusi dengan rekan kelompok memperkaya perspektif saya, karena setiap anggota memiliki pandangan dan pengalaman yang berbeda tentang penerapan ZPD, yang membuat pembelajaran menjadi lebih dinamis dan beragam.

Diri Sendiri

  • Pengembangan Keterampilan Komunikasi: Melalui proses diskusi dan presentasi, saya mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik, belajar bagaimana menyampaikan ide dengan jelas dan mendengarkan pendapat orang lain dengan efektif.
  • Kesadaran Diri: Saya menyadari pentingnya kesiapan diri dalam mengajar, termasuk pemahaman mendalam tentang konsep yang diajarkan dan kemampuan untuk menerapkannya dalam konteks yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
  • Peningkatan Kompetensi: Proses ini membantu saya mengevaluasi dan meningkatkan kompetensi mengajar saya, terutama dalam menerapkan prinsip-prinsip ZPD untuk mendukung perkembangan siswa secara optimal.

Elaborasi Pemahaman

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? 

Saya telah memahami bahwa Zona of Proximal Development (ZPD) adalah konsep yang dikembangkan oleh Vygotsky yang menjelaskan perbedaan antara apa yang bisa dicapai seorang siswa secara mandiri dan apa yang bisa dicapai dengan bantuan dari orang lain. Tiga komponen utama dari ZPD meliputi:

  1. Asumsi Umum: Siswa dapat melakukan lebih banyak tugas dengan bantuan daripada yang mereka bisa lakukan sendiri.
  2. Asumsi Bantuan: Interaksi dengan orang dewasa atau individu yang lebih kompeten adalah kunci dalam membantu siswa mencapai potensi mereka.
  3. Asumsi Potensial: Identifikasi potensi dan kesiapan siswa sangat penting untuk memberikan bantuan yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun