Hai kompasianer, kali ini saya akan mencoba sharing tentang “Schedule Padat VS Ancaman Kesehatan”..
Bagi kalian yang masih duduk di bangku perguruan tinggi dan mengambil mata kuliah sejumlah lebih dari 15 sks *dengan asumsi 1 mata kuliah 2-4sks dan ada beberapa mata kuliah yang hanya 1 sks namun berasa 4 sks*, pasti tak jarang berangkat ke kampus pagi hari dan pulang dari kampus di sore hari. Capek hati dan otak, lapar, stres bercampur menjadi satu.
Dan itulah kehidupan saya di semester 6 ini dengan jadwal kuliah yang sangat super padatnya. Ditambah dengan kegiatan kepanitiaan kampus yang jadwalnya sangat padat, yang mana kami diharuskan untuk menghandle tiga kegiatan (seminar, workshop, dan business plan competition) yang bertaraf nasional.
Terlebih lagi ketika saya diharuskan untuk membuat proposal maupun laporan pertanggungjawaban kegiatan selayaknya kepanitiaan lainnya. Dari situ lah pikiran saya mulai bercabang antara urusan kuliah dan tugas, dengan urusan kepanitiaan. Dan dari sinilah kekuatan dan kemampuan kita untuk bertahan dari segala bentuk tekanan dan hambatan pun diuji.
Schedule padat selama satu semester itulah yang telah merubah pola makan dan waktu tidur saya. Jarang sekali saya bisa mendapatkan waktu untuk menikmati sarapan pagi saya. Makan siang pun dapat saya nikmati disela-sela waktu saya, yang mana waktunyapun tidak pasti. Akan tetapi, saya selalu sedia a little box of cheese, sebagai teman saya ketika saya sangat kelaparan. Namun, itu semua belum dapat mencukupi kebutuhan gizi bagi tubuh saya. Pola makan saya tidak teratur itulah yang menyebabkan penyakit maag sering menyerang tubuh saya. Mama dan seorang teman saya lah yang selalu memarahi saya karena sikap saya yang bandel apabila disuruh makan, sementara tanggungjawab saya dipertaruhkan dalam tugas kuliah dan kewajiban organisasi yang harus saya kerjakan.
Berangkat kuliah jam setengah tujuh pagi dan pulang kerumah selalu hampir maghrib. Sesampai nya dirumah, terkadang tak sampai setengah jam langsung kembali lagi ke kampus hanya untuk sekedar rapat ataupun mengerjakan tugas. Pulang ke rumah pun, paling awal jam setengah sembilan malam dan paling telat jam sebelas malam. Papa dan mama adalah orang yang paling khawatir ketika saya diharuskan untuk pulang malam. Bagaimana tidak, saya adalah seorang cewek yang mau tidak mau harus pulang seorang diri dengan mengendarai sepeda motor dengan suasana jalan yang sudah sangat sepi. Namun, hal seperti ini bukanlah hal yang baru bagi kamu mahasiswa yang juga aktif didalam organisasi, kan?
Seusai tes akhir semester genap, keesokan paginya saya langsung berangkat ke Bandung untuk menghadiri conference yang diadakan oleh LC Bandung. Yaa gak papa dong sekali-kali jalan-jalan ke LC lain diluar LC yang menaungi SU universitas kami. Hehehe.. It’s fun when you met new friends (other delegates) from various university, rite? Banyak sekali cerita yang sangat menarik, mengagumkan, dan menginspirasi dari beberapa teman yang saya temui disana. It was so fun! New friends, stories, experiences, and knowledge itulah yang saya cari setiap saya mengikuti conference, seminar, maupun acara lainnya. Secapek apapun badan dan pikiranmu, tetapi hal itu tidak akan terasa karena rasa capek tersebut terbayar dengan semua yang kita dapatkan. Percaya atau tidak, saya rasa kalian pernah merasakannya juga. Hehehe..
Kuliah dan organisasi adalah kegiatan yang mewarnai kehidupan saya selama beberapa semester ini. Capek sih iya. Tapi disinilah tanggungjawab, komitmen, dan kemampuanmu diuji. Memang sih ya semuanya butuh proses dan bukti. Tapi selama kamu yakin mampu melakukannya, it’s ok kok. And you deserve an award for your ability, meskipun hanya sebuah kata “congratulation” or “ thank you” dari dirimu sendiri maupun orang lain.
Namun ingat, sesibuk-sibuknya kamu, jangan sampai kamu lupa makan. Bahkan kalaupun bisa, usahakan makan tepat waktu. Jika kamu tidak sempat pergi keluar hanya untuk sekedar mencari makanan, kamu bisa bawa bekal dari rumah. Bingung karena tidak ada yang menyajikan bekal? Cobalah beli roti, pesan catering, atau beli makanan dengan jasa delivery order. Hal ini diupayakan agar kamu dapat tetap beraktifitas tanpa takut merasakan yang namanya “kelaparan”. Dan yang pasti kamu dapat terbebas jauh dari yang namanya penyakit.
Penyakit maag dan darah rendah sering kambuh ketika saya terlambat makan dan diharuskan untuk begadang berhari-hari demi tugas-tugas yang diberikan oleh dosen saya. Namun kedua penyakit itu tidak saya hiraukan. Saya selalu menganggap diri saya sehat dan mampu mengerjakan semuanya dengan baik. Rasa tanggungjawab dan dikejar oleh deadline lah yang menjadikan saya seperti ini. Tidak berbeda dengan mahasiswa lainnya, saya pun juga mengutamakan tugas, kuliah, dan organisasi tanpa menghiraukan pola makan dan pola tidur yang berubah menjadi tidak teratur. Semakin hari rasa capek dan sakit itu semakin menumpuk. Hal inilah yang merupakan kesalahan terbesar saya.
Jangan sampai ya kamu terkena penyakit tipus karena kecapekan dan pola makan kamu yang tidak teratur seperti saya kemarin. Dan alhasil saya diharuskan untuk opname selama 6 hari di rumah sakit. Padahal saya sangat benci dengan rumah sakit, apalagi harus di infus! Namun apa daya, nasi telah menjadi bubur. Semua penyesalan saya karena sikap saya yang bandel apabila disuruh makan, terlambat sudah. Percuma saja apabila anda sukses, namun badan anda lemah (tidak sehat). Itu semua tidak berguna. So, menjaga kesehatan diri sendiri itu paling utama walaupun schedule anda sangat padat. Jangan sampai semuanya terbengkalai dan anda bahkan kehilangan sebuah kesempatan karena badan anda yang tidak sehat.
So, jagalah kesehatan kamu walaupun schedule anda padat. Jangan sampai lupa untuk makan dan sediakan waktu anda untuk beristirahat. Jika diperlukan, gunakan suplemen atau vitamin untuk membantu menjaga keadaan tubuhmu. Karena kedua hal tersebut sangat penting bagi tubuhmu.
Ok, it’s enough. That’s from me. See ya!
*maaf jika ada salah kata dalam penulisan*
--DEWI—
120513
@wkartikadewi