Mohon tunggu...
BBK 4 UNAIR DUYUNG TRAWAS
BBK 4 UNAIR DUYUNG TRAWAS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN - BBK 4 Desa Duyung Trawas Universitas Airlangga

Hai, kami dari BBK 4 Universitas Airlangga. Semoga artikel yang kami buat ini bisa bermanfaat bagi yang membacanya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memajukan Kualitas Lingkungan di Kampung Durian Desa Duyung, Trawas, Mojokerto Melalui Pemberdayaan Eco Enzyme dan ReArt oleh Mahasiswa BBK 4 UNAIR

20 Juli 2024   21:17 Diperbarui: 20 Juli 2024   21:22 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Duyung yang terletak di kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto merupakan kawasan desa wisata yang memiliki berbagai destinasi seperti Duyung Trawas Hill, wisata Titik Nol, Fresh Green, sumber mata air “Punden”, dan berbagai wisata kuliner lainnya. 

Areanya yang strategis, dekat dengan area wisata Trawas, serta dikelilingi oleh tiga gunung sekaligus menjadikan alamnya sangat indah, subur dan mendukung untuk menjadi desa wisata. 

Namun tidak hanya dikenal dengan daerah wisatanya, desa Duyung juga memiliki komoditas unggulan seperti durian, dimana durian dari desa Duyung dikenal akan kualitas dan rasanya yang legit. “Banyak sekali wisatawan yang berkunjung ke desa ini untuk beli duriannya, karena langsung dari petaninya, Mbak” Ucap bu Parmi, kepala dusun Duyung ketika diwawancarai. 

Selain menjual buah durian utuh, warga juga menjual berbagai hasil olahan durian seperti es durian, dodol durian, dan ketan durian hingga mendapat julukan “Kampung Durian”. Selain durian, desa Duyung juga menghasilkan komoditas unggulan seperti kopi arabika, singkong, hingga jamur tiram.

Besarnya potensi pertanian yang ada di desa Duyung mendorong mahasiswa KKN-BBK UNAIR untuk melakukan program kerja lingkungan “GEODES” dan “ReArt” yang berfokus pada peningkatan kualitas tanah dan hasil tani warga serta pemanfaatan limbah sampah anorganik di lingkungan sekitar desa. GEODES atau Gerakan Eco Cycle Desa merupakan kegiatan penyuluhan manfaat dan pembuatan eco enzyme yang disasarkan kepada ibu-ibu PKK dan petani setempat. 

Eco Enzyme sendiri merupakan cairan fermentasi hasil dari tiga bahan alami yaitu kulit buah & sayuran, gula merah, dan air. Meskipun terkesan sederhana dan mudah dibuat, eco enzyme menyimpan segudang manfaat baik untuk pertanian dan tanah, perairan dan sanitasi, hingga menjadi produk alternatif pengganti bahan kimia sehari-hari seperti deterjen dan sabun. 

Lebih lanjut, pemanfaatan eco enzyme di bidang pertanian dan tanah dapat menjadi pupuk cair alami, memperbaiki struktur tanah, membantu proses pengomposan sisa tanaman, sisa makanan, dan limbah organik secara lebih cepat sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah secara keseluruhan. Tidak hanya berfungsi sebagai pupuk alami, eco enzyme juga dapat menjadi pestisida alami, dan memperlambat pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan. 

Secara keseluruhan, pupuk alami eco enzyme dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sintetis, yang apabila digunakan secara berlebih dapat mencemari lingkungan dan merusak struktur tanah. 

sumber : dokumentasi pribadi
sumber : dokumentasi pribadi

Adapun pemanfaatannya dalam bidang sanitasi dan perairan, eco enzyme dapat digunakan sebagai agen peningkat kualitas air di kolam, tambak udang, sungai, dll melalui penguraian bahan organik dan peningkatan oksigen dalam air.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun