English Camp is an Amazing Self Improvement

Waaah!!.........apalagi ini?  Well..well....baru membaca judulnya saja pasti sedikit ‘roaming’ karena memang sedikit asing di telinga, eh...nggak sedikit ding..tapi memang asing..hahaha..

Okay, yang pertama mungkin saya akan jelaskan apa itu English Camp.  Meski saya sering di katain sok kebarat-baratan, tapi saya fine-fine aja tuh!  Secara memang saya ini dulu kuliahnya di jurusan bahasa Inggris, trus ngajarnya juga bahasa Inggris. Jadi wajar saja kali ini menulis feature tentang bahasa Inggris, meski lebih sering menulis fiksi.. hihi..*visit page saya dunk!!

Mendengar kata ‘camp’ pasti sudah tahu bahwa itu berati perkemahan.. yups.. that’s right!. Jadi memang kegiatan ini adalah perkemahan tetapi bukan perkemahan biasa.  English camp itu adalah kombinasi dari perkemahan dan belajar bahasa Inggris.

Liburan semester ini dibarengi dengan libur Puasa Ramadhan dan Hari Raya. Bagi pelajar terbayang betapa nikmatnya menjalankan ibadah puasa tetapi tidak perlu ke sekolah, capek mikir, capek fisik, laper, lemes, lesu, lelah, loyo...hoho. Bagi guru juga tidak jauh berbeda, bisa konsentrasi ibadah dan meluangkan waktu sepenuhnya untuk keluarga, memasak, membereskan rumah ahh.. nikmat.

Tetapi liburan ini saya punya ide yang berbeda.  Sebenarnya sudah lama inspirasi ini terpendam di lubuk hati yang terdalam..halah... sebagai guru bahasa Inggris metode pembelajaran di kelas itu sudah biasa, tiap minggu siswa pasti belajar bahasa Inggris di kelas. Les bahasa Inggris di lembaga bahasa meski lebih menarik daripada belajar di sekolah juga sudah biasa. Siswa yang cerdas dan berbakat mungkin akan  suka, tetapi bagi  siswa yang ‘nggak jelas’ sukanya apa..haha  tentu ‘boring’

Didukung penuh oleh kepala sekolah, akhirnya terlaksana juga event yang ‘luar biasa’ ini. Bayangkan saja selama 2 minggu siswa saya tidur di ‘camp’ yang tidak sehangat dan seempuk tempat tidur mereka di rumah. Makan sahur dan berbuka puasa sederhana yang tentu saja tidak seenak buatan ibu mereka tapi makan bersama-sama itu menurut mereka ‘sesuatu’ .  Berpisah dengan orang tua kalau sehari dua hari sudah biasa, tapi ini 2 minggu!. Sambil menjalankan ibadah Puasa Ramadhan siswa diajak belajar, bermain, berdiskusi, outbond tapi tetap beribadah...capek? itu bayangan pembaca...tapi kenyataannya mereka enjoy!!

Saya yang tadinya khawatir jika siswa bosan dan tidak menikmati kegiatan ini jadi legaaa... ‘blukutukan’ saya selama sebulan ini terbayar saat siswa saya mengikuti pembelajaran bahasa Inggris dengan antusias dan penuh semangat. Siswa-siswa  mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh tutor yang sengaja saya datangkan dari “Kampung Inggris’ Pare-Kediri yang sangat terkenal di Indonesia  dengan pembelajaran bahasa Inggrisnya.

Kegiatan di camp sendiri tidak seluruhnya belajar di kelas. Mereka diajak bermain, berjalan-jalan dan  melakukan kegiatan yang sifatnya meningkatkan rasa percaya diri, kreatif, inovatif dan cerdas seperti;  sport, game, crafting, karaoke dan nonton bareng ...terbayang khan serunya kegiatan-kegiatan tersebut.

Masa-masa penggodokan siswa  dalam berbahasa Inggris masih berlangsung di sekolah saya, kegiatan ini akan berakhir sampai tanggal 24 Juni 2016. Semoga tujuan kami para guru menjadikan siswa-siswa berprestasi, kreatif dan mandiri akan terwujud dan diberkati Allah SWT. Amin