Mohon tunggu...
Al Widya
Al Widya Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

...I won't hesitate no more... just write...!!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Elegi Pencitraan Planet Kenthir (1)

7 Maret 2016   11:05 Diperbarui: 7 Maret 2016   11:16 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="pklogo"][/caption]

Sudah lama nggak ngumpul sama temen-temen, wih miss you all....jadilah malam itu hari Minggu tepat pukul tujuh saya berangkat ke basecamp. Jalanan yang dulu sepi cuma ada beberapa warung remang-remang (jadi inget Hery gori doyan banget menghilang, tapi beberapa jam kemudian ditemukan oleh Winche, waria sexy pemilik warung dalam keadaan setengah waras di warung remang-remang ..pasti habis minum kopi jinjer onta..menu favorit di warung remang-remang yang katanya bisa bikin imajinasi lubeer..eh..haha..) sekarang sudah berubah dengan sederetan ruko-ruko dan bangunan megah.

Agak sulit menemukan rumah kecil yang biasa kami sebut basecamp. Dulu waktu belum ada bangunan baru rumah itu terlihat jelas dari jalan raya. Warna cat tembok yang super duper ngejreng bikin mata siapa saja yang memandang jadi kelilipan..haha..Tapi sekarang rumah itu tertutup bangunan swalayan. Saya harus jalan kaki karena gang yang menuju rumah itu cuma cukup dipakai jalan kaki. Kalau ada yang mau lewat juga harus memiringkan badan, beruntung kalo badan masih ukuran sedang, kalau sudah katagori big size..maaf saja...harus ngantri di ujung gang sampai sepi nggak ada yang lewat lagi. Ah..tapi kenangan indah memang selalu berharga untuk tidak diperjuangkan.

Sampai juga akhirnya..di dalam ruangan sudah ada Erte, kong Ragil, RDP, Arke, Om amk, om Rudi, Youly, teh Marla, bunsel, mbak BH...sedang main monopoli kamasutra..haha..

Pembaca pasti belum pernah dengar permainan monopoli kamasutra. Ini hanya ada di Planet Kenthir..sumpaah!! Jangan negatif thinking dulu...ini bukan sesuatu tentang porno-pornoan atau esek-esek. Jadi kita bermain sambil diskusi (yang merasa kenthir jangan cengar-cengir aja low!!!)

Serunya sampai terdengar diluar. Saya langsung ikut nimbrung. Sekarang giliran Youly mengambil kartu..pertanyaanya mudah..tapi kenapa Youly senyum-senyum nggak jelas...haha...Om amk yang sudah ngintip kartu pertanyaan di tangan Youly menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan...lalu dia terlihat berbisik-bisik dengan om Rudi yang duduk disebelahnya. Beberapa detik kemudian om Rudi terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menahan tertawa. Waah....saya makin penasaran. Tiba-tiba Herry nyletuk....

"Buruan baca Youl, ane udah kagak nahan!" Herry menghisap rokoknya dalam-dalam kemudian asapnya disemburkan ke wajah kong Ragile. Kontan saja si engkong ngamuk-ngamuk bajay. 

Teh Marla dan bunsel yang asyik makan eh ngemut ice cream terlihat santai dan cuek. Tapi ketika semua diam menunggu Youly membacakan pertanyaan, tiba-tiba bunsel berdiri. Bunsel berjalan ke arah Youly dan mengambil kartu dari tangan Youly setengah memaksa.. lalu ia terlihat membaca deretan kalimat dalam kartu tersebut. Beberapa detik bunsel terlihat mengernyitkan dahi sambil tetap menjilat-jilat nikmat ice cream di tangannya lalu tertawa..ngakak...hahahaaa...semua jadi kaget mendengar tertawa bunsel yang bergemuruh. Saya semakin penasaran..Bunsel menyerahkan kartu itu kembali kepada Youly. 

Sementara RDP, Erte n mbak RBH duduk manis di pojokan, eh tapi diem-diem RDP dan mbak RBH cubit-cubitan sambil makan kacang. Sementara Erte yang akhir-akhir ini sok manis dan sok jaga imej disebelah saya diam saja sambil menggoyang-goyangkan kakinya. Sesekali ujung kakinya menyentuh kaki saya..haha...moduss banget!! dadar erteee......Lalu sambil meringis-meringis nikmat Youly membacakan pertanyaannya?

 

(bersambung)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun