Sayap-sayapku bertanya kepada hembus bayu..Â
Apakah yang lebih bermakna dari hujan namun lebih dingin kurasakan,
Sang bayu tersenyum dan berbisik lembut..
Kesepian atau kesendirian sangat sederhana dan bermakna namun mampu membekukan pagi dan senja..
Â
Lalu apakah ada jiwa yang merindunya?" Awan biru seakan ingin tahu..
Dia yang tak terhapus angin kemarau dan musim hujan.
"Selalu ada yang harus menunggu," kata sang bayu.
Dia berjalan menjauh lalu menghilang..
Â
Kupu-kupu terbang dan hinggap di tangkai adelia..
Apakah yang membuat bidadari di hadapannya tersenyum beku dan menikmati kesendiriannya??
Kembali hembus bayu bersenandung sendu tentang kekasih hati yang tak kunjung datang membawa semangkuk rindu..
Â
Tapi tak sekalipun terucap pada bibir merah bidadari akan kerinduannya..
"Cari aku dengan hatimu, maka kau temukan ribuan kupu-kupu ungu mengiringi sang pujaan hati..."
Dan tak sekalipun kudengar ucap bidadari tentang sang pujaan..
Hanya diam dan senyum beku sepanjang malam..
Â
Akan kau temukan jalan pulang, teruslah berjalan masa laluku...
Akan kusimpan rindu dan cinta dalam mutiara hati terbaikku..
Hingga kita bertatap mata dan saling mengenggam kedua tangan..
Bidadari berlari menjauh dan sayap kupu-kupu ungu mengerti.. Cinta tak harus memiliki....
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H