Bagaimana Implementasi Program Sekolah Penggerak?
Kemendikbud telah membagi empat tahapan transformasi sekolah. Dengan pemilihan sekolah penggerak nantinya tidak didasarkan pada jenjang yang lebih tinggi, melainkan kondisi awal sekolah tersebut. Oleh karena itu, apapun keadaannya, sekolah yang dipilih akan dapat mengambil manfaat dari program sekolah penggerak. Kepala sekolah harus memiliki misi, mampu mengambil keputusan strategis, mampu memimpin perubahan, mampu melatih dan membimbing, mampu membangun kerjasama, berorientasi pada siswa, siap tempur, dewasa secara etis, memimpin implementasi dan mendorong inovasi, dan memiliki setidaknya tiga tahun tersisa untuk transformasi sekolah. Kriteria pemilihan kepala sekolah seperti itu seringkali menjadi ciri sekolah yang dikelola dengan baik. Yang pasti, dengan kriteria pemilihan kepala sekolah seperti itu, akan sangat sedikit sekolah yang memenuhi syarat untuk tahap pertama. Sebaliknya, sekolah yang sudah bagus akan dipilih.
Dari program ini tidak hanya bermanfaat untuk Pemerintah daerah, akan tetapi yang merasakan manfaat utamanya ialah sekolah seperti meningkatkan hasil mutu pendidikan dalam kurun waktu 3 tahun ajaran, menigkatnya kompetensi kepala sekolah dan guru, percepatan digitalisasi sekolah, kesempatan untuk menjadi katalis perubahan bagi satuan pendidikan lain, pencapaian profil pelajar pancasila, mendapatkan pendampingan yang intensif, dan memperoleh anggaran yang digunakan pembelian buku pembelajaran.
Perbedaan Kurikulum Sekolah Penggerak Dengan Kurikulum 2013
1. Pada kurikulum 2013 penilaian pembelajarannya lebih di kenal dengan penilaian otentik yang mana didasarkan pada suatu proses dan hasil belajar peserta didik. Sedangkan pada kurikulum sekolah penggerak, penilaiannya dikenal sebagai penilaian holistik atau penilaian yang dilakukan sebelum suatu proses pembelajaran dimulai sehingga fokus penilaian kurikulum sekolah penggerak ini adalah kepada hasil belajar peserta didik itu sendiri.Â
2. Â Pada kurikulum 2013 hasil belajarnya dikelompokan berdasarkan tingkat kelas. Sedangkan kurikulum sekolah penggerak didasarkan pada kemampuan.
Dengan adanya disparitas yg telah dijelaskan sebelumnya, bisa diketahui bahwa kurikulum sekolah penggerak diperlukan bisa melahirkan para siswa yg memiliki kemampuan pada aspek kognitif, afektif juga psikomotorik yg berkembang secara optimal dengan permanen menerapkan & menjunjung tinggi ciri – ciri yg baik pada proses pembelajaran.
KESIMPULAN
Penerapan kurikulum sekolah penggerak memang belum sepenuhnya diterapkan dalam semua satuan pendidikan, baik dalam jenjang dasar juga menengah yang terdapat di Indonesia. Akan tetapi, penerapan kurikulum sekolah penggerak dalam sekolah yg sudah menerapkannya, dipakai menjadi penyempurna kurikulum – kurikulum yang sebelumnya sudah diterapkan, salah satunya merupakan Kurikulum 2013.
Meskipun belum sepenuhnya diterapkan pada satuan pendidikan namun diharapkan mampu mewujudkan visi dari pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
REFERENSI
https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/programsekolahpenggerak/#