Mohon tunggu...
Widya Astuti
Widya Astuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Wahid Hasyim Semarang (Program Studi Ekonomi Islam)

REPORTER TREN

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mengapa Keseimbangan Kerja-Hidup Menjadi Prioritas Utama di Tahun 2024?

18 Juni 2024   16:00 Diperbarui: 1 Juli 2024   21:49 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Keseimbangan Kerja-Hidup menjadi Prioritas sumber gambar : Alodok 

Keseimbangan kerja-hidup harus menjadi prioritas utama bagi banyak orang dan bisnis di tahun 2024. Perubahan ini menunjukkan adaptasi terhadap kemajuan teknologi dan perubahan pasar kerja, serta kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan.

Apa itu Keseimbangan Kerja-Hidup

Kemampuan seseorang untuk membagi waktu dan energi secara seimbang antara kebutuhan pekerjaan dan kebutuhan pribadi atau kehidupan di luar pekerjaan disebut keseimbangan kerja-hidup.

Berikut Beberapa Faktor-Faktor Keseimbangan Kerja-Hidup Menjadi Prioritas Utama di Tahun 2024 :

1. Pandemi COVID-19 dan Perubahan Pola Kerja

Pandemi COVID-19 telah mengubah pola kerja banyak orang sejak akhir 2019. Sebagai akibat dari pembatasan sosial dan penguncian, perusahaan harus beralih ke model kerja jarak jauh. Ini adalah pengalaman pertama bagi banyak karyawan untuk bekerja dari rumah dalam jangka waktu yang lama. Pengalaman ini menunjukkan bahwa banyak tugas dapat diselesaikan dengan efektif tanpa harus berada di kantor sepanjang waktu.

2. Kesadaran Akan Kesehatan Mental

Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental semakin meningkat. Di masa lalu, kesehatan mental sering kali diabaikan atau dianggap kurang penting dibandingkan dengan kesehatan fisik. Namun, pandemi menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesehatan mental. Tekanan untuk beradaptasi dengan situasi yang tidak pasti, isolasi sosial, dan tantangan dalam mempertahankan pekerjaan semuanya berkontribusi pada peningkatan masalah kesehatan mental. 

Burnout, kecemasan, dan depresi menjadi lebih umum di kalangan pekerja. Hal ini mendorong individu untuk mencari cara untuk menjaga kesejahteraan mereka, termasuk mencari pekerjaan yang memungkinkan keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik. Kesehatan mental yang baik tidak hanya penting untuk kebahagiaan pribadi, tetapi juga untuk produktivitas dan kinerja kerja yang optimal.

3. Teknologi dan Fleksibilitas

Kemajuan teknologi telah membuat kerja lebih fleksibel daripada sebelumnya. Alat kolaborasi online seperti Zoom, Microsoft Teams, dan Slack memungkinkan orang berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik tanpa harus bertemu secara langsung. Perangkat lunak berbasis web dan penyimpanan awan memungkinkan akses ke aplikasi dan dokumen kerja dari mana saja. 

Dengan teknologi ini, karyawan dapat mengatur jadwal kerja mereka sesuai dengan kebutuhan pribadi. Mereka mungkin bekerja dari rumah, kafe, atau bahkan dari liburan. Dengan fleksibilitas ini, Anda lebih bahagia di tempat kerja dan kurang stres. Dengan bantuan teknologi, bisnis juga dapat mengadopsi model kerja yang lebih fleksibel dan fleksibel, yang dapat meningkatkan daya saing dan inovasi.

4. Generasi Milenial dan Gen Z

Generasi milenial dan Gen Z saat ini merupakan mayoritas dari pekerja. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, kedua generasi ini melihat pekerjaan dengan cara yang berbeda. 

Mereka lebih cenderung menghargai keseimbangan kerja-hidup dan mencari pekerjaan yang memberikan fleksibilitas dan peluang untuk berkembang secara pribadi. Milenial dan Gen Z tumbuh dalam era digital, di mana lebih mudah mendapatkan informasi dan peluang. 

Mereka cenderung lebih memahami pentingnya mendapatkan kesejahteraan holistik dan mengejar karir yang sukses dan kehidupan yang memuaskan. Ini ditunjukkan oleh preferensi mereka terhadap pekerjaan mereka, yang memungkinkan mereka untuk mengejar minat dan hobi mereka di luar pekerjaan mereka.

5. Kebijakan Perusahaan yang Berubah

Perusahaan mulai menyadari bahwa mereka harus memberikan lebih dari sekadar gaji yang kompetitif untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik. Kebijakan yang membantu orang menemukan keseimbangan antara kerja dan hidup mereka semakin populer. Ini termasuk program kesehatan mental, fleksibilitas kerja, dan cuti tak terbatas.
Kebijakan ini meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas karyawan dan meningkatkan reputasi perusahaan sebagai tempat kerja yang baik. Selain itu, kebijakan ini menurunkan turnover dan retensi, yang penting untuk keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.

Karena berbagai alasan, keseimbangan kerja-hidup harus menjadi prioritas utama di tahun 2024. Pandemi COVID-19 mengubah pola kerja dan menunjukkan fleksibilitas yang mungkin. Ketika kesadaran akan pentingnya kesehatan mental meningkat, orang mulai mencari pekerjaan yang mendukung kesejahteraan mereka. 

Generasi milenial dan Gen Z membawa nilai-nilai baru ke dunia kerja, sementara teknologi memungkinkan fleksibilitas kerja yang lebih besar. Untuk menarik dan mempertahankan bakat terbaiknya, perusahaan juga mengadopsi kebijakan yang mendukung keseimbangan kerja-hidup.

Semua elemen ini bekerja sama untuk membuat lingkungan di mana keseimbangan kerja-hidup menjadi kebutuhan. Untuk menjalani kehidupan yang harmonis, produktif, dan memuaskan, adalah penting untuk menjaga keseimbangan yang baik antara kehidupan pribadi dan pekerjaan Anda. Keseimbangan kerja-hidup di era teknologi yang terus berkembang, Keseimbangan kerja-hidup sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang bagi individu dan organisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun