Mohon tunggu...
widya artika
widya artika Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

widya artika. Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis dan Pengaruh Pembelian Tidak Terencana pada Toko Online

21 Juni 2024   14:50 Diperbarui: 21 Juni 2024   15:17 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Analisis dan Pengaruh pembelian tidak terencana pada toko online

 

     Teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat. Peran internet untuk mengakses informasi dan komunikasi sangat besar. Penggunaan internet di kalangan masyarakat Indonesia sudah sangat familiar, membawa dampak yang signifikan terhadap penggunaan internet di Indonesia sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjadi lebih mudah dan lebih cepat. 

Dengan bertambahnya jumlah pengguna internet Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial bagi e-commerce. Organisasi dan individu dapat melakukan transaksi komersial melalui e-commerce dengan menggunakan internet dan web. Fenomena e-commerce yang kian popular memicu munculnya berbagai toko online di Indonesia.

      Pembelian tidak terencana atau impulsif pada toko online merupakan masalah yang sering dihadapi banyak konsumen. Pembelian ini biasanya terjadi tanpa perencanaan sebelumnya dan didorong oleh faktor emosional atau stimulus eksternal seperti promosi dan diskon. Berikut adalah penjelasan tentang penyebab, dampak, dan cara mengatasi pembelian tidak terencana pada toko online.

Penyebab Pembelian Tidak Terencana

  • Promosi dan Diskon

- Toko online sering mengadakan promosi, diskon besar, flash sale, dan penawaran waktu terbatas yang menarik perhatian konsumen.

  • Iklan yang Menarik

- Iklan yang dirancang dengan baik, sering kali dipersonalisasi berdasarkan riwayat penelusuran dan pembelian, dapat merangsang keinginan untuk membeli.

  • Kemudahan Akses

- Dengan ponsel pintar dan akses internet yang mudah, konsumen bisa berbelanja kapan saja dan di mana saja, sering kali tanpa banyak pertimbangan.

  • FOMO (Fear of Missing Out)

- Rasa takut ketinggalan penawaran bagus atau produk populer dapat mendorong pembelian impulsif.

  • Pengaruh Sosial Media

- Review positif, unboxing video, dan rekomendasi dari influencer di media sosial dapat mendorong keinginan untuk membeli produk secara spontan.

  • Algoritma Rekomendasi

- Toko online menggunakan algoritma untuk merekomendasikan produk yang mungkin menarik bagi konsumen berdasarkan kebiasaan belanja mereka.

Dampak Negatif Pembelian Tidak Terencana

  • Keuangan yang Tidak Stabil

- Pembelian yang tidak direncanakan dapat mengganggu anggaran bulanan dan menyebabkan masalah keuangan.

  • Penyesalan dan Stres

- Setelah melakukan pembelian impulsif, konsumen sering merasa menyesal dan stres karena keputusan yang diambil secara spontan.

  • Penumpukan Barang Tidak Berguna

- Barang-barang yang dibeli secara impulsif sering kali tidak digunakan dan hanya menumpuk di rumah, menyebabkan pemborosan dan ketidaknyamanan.

  • Pemborosan Sumber Daya

- Membeli barang-barang yang tidak diperlukan mengarah pada pemborosan uang dan sumber daya.

Cara Mengatasi Pembelian Tidak Terencana

  • Membuat Daftar Belanja

- Sebelum berbelanja, buatlah daftar barang yang benar-benar diperlukan dan tetap berpegang pada daftar tersebut saat berbelanja online.

  • Menetapkan Anggaran

- Tentukan anggaran belanja dan jangan melebihi batas yang telah ditetapkan.

  • Menghindari Belanja Saat Emosi Tidak Stabil

- Hindari berbelanja saat merasa bosan, stres, atau emosi tidak stabil, karena ini sering kali mendorong pembelian impulsif.

  • Memanfaatkan Fitur Keranjang Belanja

- Masukkan barang yang diinginkan ke dalam keranjang belanja, tetapi tunggu beberapa hari sebelum melakukan pembelian. Ini memberi waktu untuk mempertimbangkan kembali apakah barang tersebut benar-benar diperlukan.

  • Menggunakan Aplikasi Pengelola Keuangan

- Gunakan aplikasi pengelola keuangan untuk memantau pengeluaran dan membantu mengendalikan kebiasaan belanja.

  • Menghapus Informasi Kartu Kredit yang Tersimpan

- Menghapus informasi kartu kredit yang tersimpan di akun toko online dapat menambah langkah ekstra saat melakukan pembelian, sehingga memberikan waktu untuk berpikir ulang.

  • Mengurangi Paparan Iklan

- Menggunakan ad blocker atau mengurangi waktu di media sosial dapat membantu mengurangi paparan terhadap iklan yang mendorong pembelian impulsif.

      Menurut Shirmohammadi dkk (2015), menunjukkan bahwa emosi sangat penting untuk pembelian impulsif online. Emosi konsumen berfungsi sebagai mediator antara kepercayaan toko online dan pembelian impulsif. Keyakinan toko online dengan kenyamanan fungsional dan kegemaran representasional sangat penting untuk pembelian impulsif. 

Namun menurut Sari dan Suroso (2015) pengalaman pelanggan terhadap kepercayaan toko online yang menyangkut kemenarikan barang, kemudahan penggunaan, kenyamanan, dan gaya website tidak berpengaruh terhadap motif hedonik. Sehingga kepercayaan toko online tidak berpengaruh langsung terhadap pembelian tidak terencana.

     Menurut menurut Sinuraya dan Dewi (2015) besarnya pengaruh parsial online store beliefs terhadap impulse buying pada konsumen Elevenia, menunjukan bahwa variabel fuctional convenience tidak berpengaruh terhadap impulse buying dan variable representational delight berpengaruh terhadap impulse buying pada konsumen. 

Turkyilmaz dkk (2014), menunjukkan bahwa kualitas situs web berhubungan signifikan dan sangat penting untuk impulsif pembelian online konsumen. Kualitas situs web menggambarkan dimensi kemudahan penggunaan (ease of use) situs web yang mencakup kemudahan pemahaman operasi intuitif. 

Dimensi kemudahan penggunaan (ease of use) tersebut berkaitan dengan kenyamanan fuctional (fuctional convenience). Sejalan dengan Yong Liu dkk (2013) menyatakan bahwa tiga atribut situs web yaitu daya tarik visual, kemudahan penggunaan situs web, ketersediaan produk melalui gratifikasi instan dan evaluasi normative signifikan terhadap pembeli secara impulsif. 

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan situs web dapat mempengaruhi pembelian impulsif. Berdasarkan fenomena yang telah didukung oleh penelitian terdahulu maka dapat disimpulkan bahwa pembelian tidak terencana dapat dilakukan melalui kepercayaan terhadap toko online timbul, diawali dengan kenyamanan fungsional dari penggunaan situs pada toko online, kemudian di dukung dengan kegembiraan representatif yang menciptakan kenyamanan dan gaya komunikasi situs toko online yang cepat dipahami.

   Dengan langkah-langkah ini, konsumen dapat lebih bijak dan terkontrol dalam melakukan belanja online, menghindari dampak negatif dari pembelian tidak terencana. konsumen dapat lebih bijaksana dalam melakukan belanja online dan menghindari konsekuensi negatif dari perilaku konsumtif ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun