Sebelum saya bercerita mengenai kejadian juli 2022, banyak kejadian pada pasien yang membuat saya merasa ini pekerjaan yang sulit dan jika pekerjaan ini saya lakukan pada saat saya masih dokter gigi umum pasti tidak tau gimana cara menghadapinya.Â
Saya akan sedikit berbagai 2 pengalaman saya yang masih saya sangat ingat.
-------------
Pertama, satu waktu pasien saya adalah pasien leukemia, dengan trombosit di bawah 20 ribu, saya melihat adanya gigi yang berlubang pada gigi bungsu kanan dan kiri bawahnya, pikir saya pada saat itu, toh saya mau nambel ini, gak mau cabut juga, udah lah kerjain aja cabutnya.Â
Dan apa yang terjadi, saya lupa mempertimbangkan akses masuknya bur, bagaimana saya dapat menjangkau gigi bungsu bawah tanpa melukai kulit di pipi pasien. Dan benar saja, bur saya menyenggol pipi dalam pasien dan pendarahan itu terjadi. saya panik dan dalam kepanikan itu saya memberikan obat berupa vasokonstriktor (menyempitkan pembuluh darah pada area yang terkena cairan tersebut), dengan tujuan awalnya adalah untuk menghentikan pendarahannya.Â
------------
Jadi cairan vasokonstrikor ini sifatnya menyempitkan pembuluh darah seperti membakar jaringan, sehingga pembuluh darah menjadi mengecil, sehingga pendarahan berhenti.
------------
Darah memang sukses berhenti, dan gigi pasien sukses saya tambal. Namun ada 1 hal yang saya lupakan. Ini pasien leukemia, bukan pasien sehat.
Alhasil 1 hari setelah saya tambal gigi, daerah kulit pipi dalam yang saya olesi cairan vasokonstriktor menjadi bengkak, muncul luka sariawan, dan pasien sampai tidak bisa membuka mulutnya lebar.Â
Saya betul-betul lupa bahwa pasien leukemia itu kalau ada luka, sulit untuk sembuh, saya berikan cairan vasokonstriktor, yang mana itu sifatnya membakar jaringan, sehingga ya luka akibat terkena bur yang sebetulnya kecil, jadi sangat besar karena saya tambahin luka dengan berikan cairan vasokonstriktor ini.Â