Kedua, bila sudah terdiagnosis kanker, yang paling penting untuk disiapkan adalah penerimaan diri. Menerima bahwa kita terkena kanker dan menerima bahwa kita membutuhkan pengobatan.
Ingat bahwa kesedihan dan frustasi tidak akan mengubah keadaan. Kesedihan dan frustasi justru akan membuat kesempatan untuk sembuh menjadi semakin tipis.
Ketiga, tetap memelihara rasa bahagia dan bersyukur. Bahagia untuk melanjutkan hidup dan bersyukur atas semua kondisi yang ada.
Bersyukur bahwa kondisi kanker ini ditemukan ketika kita masih berdaya, bersyukur kita masih punya keluarga yang mendukung di kala kita harus menjalani pengobatan kanker, dan berbagai rasa syukur atas segala hal dalam hidup.
Tiga hal ini yang selama 9 tahun ini saya terus belajar menerapkan untuk diri saya.
Apakah saya menjalani 3 hal ini dalam kehidupan saya? Tentu iya, karena di tahun ke-5 pasca-operasi, saya bahkan sudah menyusun mental apabila terjadi metastasis pada kanker saya.
Saya sekarang sudah siap akan segala kemungkinan terburuk, dan itu membuat hidup jauh lebih ringan, karena setiap hari saya akan jalani dengan bahagia dan syukur.
Dan siapa yang sangka di titik ini saya menulis dengan status sebagai pegawai RS, yang mana tadinya saya adalah pasien di RS Kanker Dharmais.
Karena saya bisa, maka anda bisa, dan kita semua bisa. Mari melawan kanker melalui diri sendiri!
**
(Tulisan ini dibuat dalam rangka lomba esai HUT RS Kanker Dharmais ke-26 tahun 2019, dan mendapat juara 2)