Saya sudah mengamati pergerakan demo ini sejak tanggal 25 Agustus lalu. Dimulai dengan pergerakan mahasiswa terharap RUU KPK yang dianggap melemahkan KPK, dan RUU lainnya yang dianggap bermasalah.
Sebagai masyarakat yang jengah dengan kelakuan anggota DPR dan para pejabat publik, awalnya saya mendukung aksi mahasiswa ini, namun saat ini saya menjadi antipati, dan menganggap pergerakan ini berubah haluan dari tujuan awal

Beberapa teman dekat saya mendukung aksi ini dan mengganggap aksi mahasiswa ini pergerakan yang heroik. Namun buat saya ini adalah pergerakan prematur, yang justru berbahaya karena dapat menjadi jalan kepada kelompok-kelompok yang menginginkan Indonesia keos. Terlebih dengan situasi sekarang yang sulit untuk membedakan mana lawan mana kawan. Segala sumber berita dan informasi yang tidak jelas sumbernya, sulit untuk membedakan mana berita real dan hoax, terlebih saat ini semua orang memiliki panggung sendiri lengkap dengan pasukannya di dunia maya, yang tidak jelas kebenarannya.Â
**
Dari pagi sudah santer berita bahwa akan terjadi demo besar-besaran di DPR, dan saya bertekad untuk merasakan berada di tengah pergerakan yang katanya untuk negara.Â
Pukul 4 sore, saya berjalan dari arah Slipi menuju ke Slipi Jaya, dan saya terhenti di depan Wisma Slipi, melihat anak-anak berpakaian seragam SMA bergerombol dan dihalau Tentara untuk tidak masuk ke daerah Slipi Jaya. Diantara anak yang berseragam SMA ini terlihat orang dengan menggunakan jas berwarna hijau lumur, yang sekilas terlihat sebagai jas almamater. Mereka sedang diarahkan oleh bapak tentara untuk membubarkan diri.Â


Tadinya saya berencana untuk berjalan kaki ke arah DPR, tapi saya mengurungkan niat saya, karena saya masih terbayang hari esok. Dimana saya sebagai individu memiliki tanggungjawab, terhadap pekerjaan, keluarga, dan juga lingkungan saya.Â
Saya sudah cukup melihat dan merasakan kekhawatiran orang-orang terhadap pergerakan ini, dan juga melihat wajah bangga anak-anak di tengah kerumunan pergerakan, dan melihat wajah-wajah polisi dan tentara yang lelah sekaligus tergambar kecemasan dan juga tanggungjawab.



Dan kepada para anggota dewan yang terhormat, dan juga presiden dan wakil presiden beserta jajaran kabinetnya nanti, saya masih menaruh kepercayaan untuk mengurus Indonesia kita ini, untuk kemajuan Indonesia kita bersama. Maka tolong jaga kepercayaan kami dengan turut menjaga terjadi rasa damai dan aman bagi kami, masyarakat.Â
Janganlah memanfaatkan rasa cinta masyarakat untuk Indonesia demi kepentingan politik dan kepentingan
Saya masih percaya Indonesia akan baik-baik saja, dan ini memang sebuah proses yang harus dihadapi Indonesia, demi Indonesia yang lebih baik lagi.
Dan sumbangsih saya untuk Indonesia yang lebih baik adalah melalui tulisan ini.
Indonesia akan baik-baik aja...
1 Oktober 2019
01.30
Widya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI