Mohon tunggu...
Widya Apsari
Widya Apsari Mohon Tunggu... Dokter - Dokter gigi, pecinta seni, pemerhati netizen

menulis hanya jika mood

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dididik Menjadi Dokter Gigi atau Tukang Gigi?

12 Agustus 2016   11:35 Diperbarui: 13 Agustus 2016   17:02 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahwa seharusnya dokter gigi itu sebelum memutuskan menambal atau merawat saraf gigi (endodontik), atau mencabut gigi pasien harus menganalisa bagaimana kondisi pasien. Mulai dari kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan mulutnya, pola hidupnya, pola makannya, kondisi air ludahnya, kondisi sistemik tubuhmya, penyakit yang diderita, obat yang sering atau diminum rutin, kondisi kesehatan gigi dan mulut keluarganya, dan lain sebagainya. 

Untuk apa? Untuk menentukan perawatan apa yang tepat. Jangan sampai gigi yang sudah ditambal menjadi sia-sia karena pasien memiliki kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol, atau jangan sampai giginya telanjut dicabut, padahal pasiennya memiliki pola kebersihan rongga mulut yang baik. 

Seorang dokter gigi pun seharusnya berbikir selayaknya dokter, mengapa pasien saya memiliki gigi yang lubang? Apa yang salah dari dia? Dan apa yang bisa saya perbuat agar tidak ada gigi lain yang lubang.. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun