Mohon tunggu...
Widya Andriani
Widya Andriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Mahasiswi yang suka akan tantangan dan hal hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kreativitas Anak melalui Pendidikan Nonformal di Sekolah Dasar

14 Januari 2025   15:44 Diperbarui: 14 Januari 2025   15:45 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar permasalahan pendidikan ini berkaitan dengan terbatasnya ruang bagi anak-anak di SD untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan praktis, karena kurikulum formal lebih terfokus pada pencapaian akademik. Pendekatan pembelajaran yang kaku, kurangnya aktivitas menarik, dan kurangnya penguatan pendidikan karakter menjadi tantangan utama. Pendidikan nonformal hadir untuk mengisi kekosongan ini dengan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengeksplorasi potensi diri mereka melalui kegiatan yang lebih fleksibel dan kreatif.

Pendidikan formal di sekolah sering kali berfokus pada kurikulum dan target akademik. Namun, anak-anak juga memerlukan ruang untuk belajar dengan cara yang lebih kreatif dan santai. Salah satu solusinya adalah dengan menghadirkan pendidikan nonformal langsung di sekolah dasar (SD).

Bayangkan kita hadir di tengah-tengah anak-anak SD, bukan untuk memberikan pelajaran matematika atau bahasa Indonesia, tetapi untuk berbagi ilmu dan pengalaman lewat aktivitas yang menyenangkan. Misalnya, mengajari mereka cara membuat kerajinan dari barang bekas, bermain sambil belajar tentang lingkungan, atau mengadakan permainan tim yang melatih kerja sama.

Kenapa Pendidikan Nonformal Penting di SD?

Pendidikan nonformal di SD membantu anak belajar dengan cara menyenangkan dan kreatif. Melalui aktivitas seperti kerajinan, permainan edukatif, anak dapat:

1. Mengasah kreativitas dan bakat.

2. Melatih keterampilan hidup, seperti kerja sama dan berpikir kritis.

3. Memperkaya pengalaman belajar di luar pelajaran formal.

4. Menanamkan nilai-nilai karakter sejak dini.

Ini mendukung anak menjadi kreatif, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Sebagai bagian dari komitmen saya untuk mendukung pendidikan anak-anak, terutama di tingkat Sekolah Dasar, saya hadir untuk memberikan pendidikan nonformal yang inspiratif dan menyenangkan. Melalui kegiatan Gerakan Mengajar Desa saya berharap dapat membantu anak-anak desa mengembangkan kreativitas, keterampilan hidup, serta karakter positif yang akan menjadi bekal mereka di masa depan. Semoga langkah kecil ini bisa memberikan dampak besar bagi generasi penerus bangsa dan menjadi bagian dari perubahan positif di lingkungan desa.

Artikel ini saya upload guna memenuhi tugas uas Pengantar Ilmu Pendidikan

Nama : Widya Andriani

NIM : 34202300023

Prodi Pendidikan Matematika UNISSULA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun