Kulurejo, Nguntoronadi (19/07/2023) - Minyak goreng yang telah digunakan biasa disebut dengan minyak jelantah (waste cooking oil). Biasanya minyak jelantah akan lebih kental, berbau tengik dan berwarna lebih gelap dibandingkan minyak baru karena adanya proses oksidasi dan degradasi akibat proses pemanasan.Â
Minyak Jelantah merupakan limbah dan tidak baik jika digunakan kembali karena bilangan asam dan peroksidanya meningkat serta mengandung senyawa karsinogenik selama proses penggorengan.Â
Konsumsi minyak jelantah dapat menyebabkan berbagai jenis gangguan kesehatan seperti kerusakan di usus halus, jantung, dan hati. Penggunaan minyak goreng secara berulang juga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.Â
Selain itu, minyak jelantah merupakan limbah B3 yang berbahaya apabila keberadaannya di lingkungan karena dapat merusak dan mencemari tanah ataupun air.
Pemanfaatan limbah minyak jelantah di desa Kulurejo masih belum dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga dan pelaku UMKM penyumbang limbah minyak jelantah.Â
Limbah minyak jelantah yang sudah tidak digunakan umumnya langsung dibuang ke saluran pembuangan air. Padahal hal tersebut dapat membuat saluran air tersumbat dan menjadi sarang bakteri. Sehingga inovasi perlu dilakukan untuk mengurangi limbah minyak jelantah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bahkan mendatangkan penghasilan.
Hal tersebut yang melatarbelakangi pelaksanakan program kerja Mahasiswa KKN Tim II Undip, Widya Ayu Sulistyaningsih, melaksanakan program kerja KKN-nya dengan membagikan edukasi dan pelatihan kepada warga Desa Kulurejo, mengenai "Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Kain Kotor dari Limbah Minyak Jelantah" pada hari Senin (19/07) bertempat di Aula Balai Desa Kulurejo dengan melakukan sosialisasi serta demonstrasi secara langsung pembuatan sabun batang yang efektif untuk membersihkan kain dari kotoran lemak, minyak, darah ataupun kotoran membandel.Â
Pemanfaatan minyak jelantah berkontribusi dalam pengurangan limbah B3 rumah tangga ataupun limbah UMKM rempeyek yang dapat mencemari lingkungan. Sosialisasi dihadiri sebanyak 25 orang yang merupakan perwakilan ibu-ibu PKK dari setiap dusun di Kelurahan Kulurejo.
Pada kegiatan ini, ibu-ibu PKK diberi pemahaman mengenai bahaya salah satu limbah B3 yaitu Minyak Jelantah baik bagi kesehatan maupun lingkungan. Selain itu, demonstrasi pembuatan sabun juga dilakukan secara rinci dimulai dari penjelasan alat dan bahan yang dibutuhkan sampai langkah kerja hingga sabun siap digunakan. Aplikasi sabun cuci kain kotor juga dijelaskan dan dilakukan secara langsung.
Para ibu PKK yang hadir pada pelatihan ini diberi leaflet yang berisi informasi mengenai minyak jelantah dan cara pengolahannya menjadi sabun cuci kain kotor serta cara aplikasinya.Â
Selama proses demontrasi ibu-ibu PKK menyimak dengan baik proses pembuatan. Setelah demonstrasi selesai, dilakukan sesi tanya jawab dan presentasi hasil sabun yang telah jadi dan siap pakai. Ibu-ibu PKK juga ikut membawa pulang produk sabun yang telah dibuat.
Ibu-ibu PKK desa Kulurejo menyambut dengan baik adanya program pelatihan ini dengan adanya respon positif berupa antusiasme dan testimoni warga setelah mengikuti program ini.Â
"Adanya pelatihan ini, saya sebagai pelaku UMKM rempeyek dapat mengetahui pengolahan limbah minyak jelantah menjadi sesuatu yang bermanfaat," ujar Ibu Partini selaku perwakilan ibu-ibu PKK.Â
Harapan dari program ini adalah masyarakat dapat memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu, ide ini dapat dijadikan ide bisnis dengan melakukan inovasi lebih lanjut terhadap produk yang dihasilkan.
Penulis: Widya Ayu Sulistyaningsih (Kimia-Fakultas Sains dan Matematika)
Dosen Pembimbing: Farid Agushybana, S.KM., DEA, Ph.D; Yuli Prasetyo Adhi, S.H., M.Kn; Dr. Eng. Samuel, ST, MT
Lokasi KKN : Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H