Pandemi COVID-19 telah menjadi ancaman kesehatan di tingkat global dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif di dunia mencapai 270 juta dan angka kematian sebesar 5,3 juta. Hampir seluruh negara di dunia terkena dampak dari COVID-19 ini, tak terkecuali Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, dampak yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan, tetapi juga berpengaruh pada berbagai sektor termasuk pendidikan. Pandemi COVID-19 secara tidak langsung merevolusi sistem pembelajaran di setiap jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Metode pembelajaran tatap muka digantikan dengan pembelajaran jarak jauh (daring) sebagai alternatif penyelesaian.
Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang (Kesmas UNNES) memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan melalui program SKM Penggerak Desa Tahun 2021 untuk membantu mengatasi masalah kesehatan berbasis bukti dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat baik di lokus institusi, komunitas, dan domisili/sekolah.
SD Negeri Sekaran 01 Kota Semarang merupakan salah satu lokasi pelaksanaan PKL SKM Penggerak Desa yang dipilih oleh Mahasiswa IKM UNNES bernama Widya Larasati. Pemilihan lokasi di tingkat pendidikan sekolah dasar ini didasarkan atas data dari Kementerian Kesehatan.Â
Per Juli 2021 terdapat 250.610 kasus anak Indonesia yang terpapar COVID-19 dengan nilai persentase 12,6% dari total kasus anak terkonfirmasi.Â
Adapun kasus pada anak usia sekolah dasar berusia 7-12 Â tahun mendominasi kasus COVID-19, yaitu mencapai 70.230 kasus dengan jumlah 780 anak meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19. Oleh sebab itu, pada tingkat pendidikan sekolah dasar dipandang memiliki tingkat urgensi masalah yang cukup tinggi terkait COVID-19.
protokol kesehatan di lingkungan sekolah, informasi tentang bahaya turunkan masker ke bawah dagu.Â
Upaya intervensi yang dilakukan di SD Negeri sekaran 01, meliputi kegiatan sosialisasi di kelas-kelas dengan media power point dan pengembangan E-health literacy berupa video edukasi tentang COVID-19,Untuk intervensi lain yang dilakukan, yaitu praktik cuci tangan pakai sabun dengan tata cara dan tahapan yang benar dengan dibantu media lagu juga melakukan pemasangan media literasi kesehatan berupa poster di mading sekolah.Â
Selain itu, mahasiswa juga secara aktif membantu optimalisasi protokol kesehatan yang sudah dijalankan oleh pihak sekolah guna mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas yang sehat dan selamat.