Mohon tunggu...
Widya Larasati
Widya Larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat UNNES Bantu Optimalkan Prokes di Sekolah

13 Desember 2021   10:17 Diperbarui: 13 Desember 2021   10:39 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi COVID-19 telah menjadi ancaman kesehatan di tingkat global dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif di dunia mencapai 270 juta dan angka kematian sebesar 5,3 juta. Hampir seluruh negara di dunia terkena dampak dari COVID-19 ini, tak terkecuali Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, dampak yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan, tetapi juga berpengaruh pada berbagai sektor termasuk pendidikan. Pandemi COVID-19 secara tidak langsung merevolusi sistem pembelajaran di setiap jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Metode pembelajaran tatap muka digantikan dengan pembelajaran jarak jauh (daring) sebagai alternatif penyelesaian.

Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang (Kesmas UNNES) memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan melalui program SKM Penggerak Desa Tahun 2021 untuk membantu mengatasi masalah kesehatan berbasis bukti dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat baik di lokus institusi, komunitas, dan domisili/sekolah.

SD Negeri Sekaran 01 Kota Semarang merupakan salah satu lokasi pelaksanaan PKL SKM Penggerak Desa yang dipilih oleh Mahasiswa IKM UNNES bernama Widya Larasati. Pemilihan lokasi di tingkat pendidikan sekolah dasar ini didasarkan atas data dari Kementerian Kesehatan. 

Per Juli 2021 terdapat 250.610 kasus anak Indonesia yang terpapar COVID-19 dengan nilai persentase 12,6% dari total kasus anak terkonfirmasi. 

Adapun kasus pada anak usia sekolah dasar berusia 7-12  tahun mendominasi kasus COVID-19, yaitu mencapai 70.230 kasus dengan jumlah 780 anak meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19. Oleh sebab itu, pada tingkat pendidikan sekolah dasar dipandang memiliki tingkat urgensi masalah yang cukup tinggi terkait COVID-19.

dokpri
dokpri
Upaya intervensi yang dilakukan di SD Negeri sekaran 01, meliputi kegiatan sosialisasi di kelas-kelas dengan media power point dan pengembangan E-health literacy berupa video edukasi tentang COVID-19, protokol kesehatan di lingkungan sekolah, informasi tentang bahaya turunkan masker ke bawah dagu. 

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

Untuk intervensi lain yang dilakukan, yaitu praktik cuci tangan pakai sabun dengan tata cara dan tahapan yang benar dengan dibantu media lagu juga melakukan pemasangan media literasi kesehatan berupa poster di mading sekolah. 

Selain itu, mahasiswa juga secara aktif membantu optimalisasi protokol kesehatan yang sudah dijalankan oleh pihak sekolah guna mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas yang sehat dan selamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun