Mohon tunggu...
Widi Ayuna
Widi Ayuna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student at Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman UPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UPI 2021: Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Program "Lancar Membaca" di SDN 167 Mengger Girang

28 Januari 2022   00:55 Diperbarui: 28 Januari 2022   00:57 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 yang muncul di Indonesia sejak Februari 2020 dan hingga saat ini masih bertahan, hal tersebut bagai efek domino, meberi dampak besar dalam segala aspek, khusus nya bagi dunia pendidikan. Dalam hal ini Kemendikbud membuat kebijakan baru, melalui surat edaran Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah (BDR) Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19. Dalam surat edaran tersebut dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan BDR memprioritaskan protokol kesehatan yang bertujuan mencegah penyebaran dan penularan Covid-19.

Dalam program "Kampus Mengajar" yang digagas oleh Kemendikbud, penulis ditugaskan mengabdi di SD Negeri 167 Mengger Girang, yang berfokus pada bidang literasi dan numerasi, administrasi sekolah, dan adaptasi teknologi.

Dalam penyelenggaraan BDR di SD Mengger memanfaatkan fitur Grup pada platform Whatsapp, kegiatan memberi tugas, presensi, dan pengumpulan dilakukan melalui Grup setiap harinya. Kemudian siswa diberi tugas mingguan berupa modul yang berisi materi dan soal-soal, yang dibagikan dan dikumpulkan secara kolektif melalui koor kelas masing-masing.

Kegiatan belajar yang tidak efektif menyebabkan ketertinggalan dalam kemampuan membaca, yang mana memiliki urgensi tinggi dalam pembelajaran. Permasalahan tersebut melatar belakangi penulis dan tim Kampus Mengajar membuat program "Lancar Membaca" yang berlangsung selama 2 bulan dengan 2 kali pertemuan setiap minggunya.

Pada tahapan awal dilakukan asesmen terhadap siswa yang mendaftar, yang bertujuan untuk menyaring dan pengkategorian. Peserta terbagi kedalam dua kategori yaitu kategori 1 belum bisa membaca dan kategori 2 belum lancar membaca. Pengenalan huruf menjadi tahap awal, karena hampir semua tidak hapal huruf. Tahap mengeja huruf menggunakan media buku "Bacalah" yang dimulai dari tingkat satu. Dalam prosesnya sebagian besar mengalami peningkatan, bahkan pada kategori 2 banyak peserta yang sudah sampai pada tingkat dua dan tiga. Pada tahapan akhir dilakukan asesmen akhir yang kemudian hasilnya dibagikan pada peserta berupa karti capain, pada setiap capaian terdapat skala nilai 1-4 yang diwakilkan dengan stiker bintang.

Durasi pertemuan tatap muka sangat terbatas, maka dari itu belajar di rumah dengan bimbingan orang tua dapat memaksimalkan progres. Diharapkan dengan diadakannya program ini dapat memberi manfaat dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa, namun untuk mencapai keberhasilan program, peran orang tua juga inisiatif siswa untuk belajar di rumah sangat penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun