Mohon tunggu...
Tung Widut
Tung Widut Mohon Tunggu... Guru - Guru biasa

Guru suka repot

Selanjutnya

Tutup

Seni

Warog Gaul Mencuri Perhatian

12 Januari 2025   20:26 Diperbarui: 12 Januari 2025   20:26 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

WAROKAN  GAUL MENCURI PERHATIAN

Tung Widut

Hari ini, Minggu tanggal 12 Januari 2015 diadakan karnaval budaya di desa Pikatan Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. Ini salah satu rangkaian dari peringatan hari jadi . Mulai pada hari Jumat tanggal 10 diadakan bazar UMKM di lapangan desa setempat. Setiap RT menjual dagangannya sesuai dengan ciri khas RT masing-masing.  Mulai dari makanan tradisional sampai makanan kekinian. 

Pada malam harinya tampil sholawatan dari para Pemuda-pemudi dari warga desa. Acara yang dimulai jam  15.00 WIB  tak sampai malam dagangan sudah habis. Ini membuktikan antusiasme para warga desa dalam  peringatan hari jadi. 

Karnaval budaya ini banyak menyita perhatian warga di sekitar Desa Pikatan. Para penonton yang berjumlah ribuan ini memadati sepanjang jalan rute  karnaval budaya. Hal ini karena pawai budaya masih menjadi favorit para warga. Jauh hari sebelumnya jadwal sudah beredar di media sosial melalui Facebook,  Instagram,  Tik Tok maupun media sosial lain yang banyak digunakan oleh warga sekitar. 

Pada karnaval budaya ini menampilkan berbagai kesenian,  ada drumband,  pameran busana adat daerah, Maskot dan Joged  sound horeg.

"Alhamdulillah, pawai semacam ini sangat bagus diadakan karena bisa menggali potensi UMKM dan pengembangan hobi bagi masyarakat,"  kata Muna   seorang MUA  yang sudah terkenal di daerah itu. 

 Dari sekian peserta pawai ada sekelompok peserta yang menampilkan warokan. Warokan merupakan penampilan yang paling menarik dan menyita perhatian.  Para anggota menggunakan  kaos  bergaris dengan warna merah dan putih. Menggunakan celana kombor hitam dan memakai udeng.  Riasan wajah yang dominan merah dengan cambang yang hampir memenuhi wajah, Sabuk hitam besar menghiasi pinggang,  inilah satu ciri dari warok. 

Warokan ini menjadi istimewa karena dipadukan dengan sound horeg  yang dipandu oleh  seorang pemandu gerak cantik yang memakai pakaian yang sama. Para Warok yang berada di belakang pemandu gerak menirukan gerak gerakan dengan kompak sesuai dengan lagu yang  mengiringi. 

Lebih meriahnya lagi warokan ini tidak hanya diikuti oleh para lelaki tapi para ibu-ibu pun ikut bergoyang dan menggunakan baju  layaknya Warok. 

"Warok merupakan salah satu  kesenian asli Jawa,  walaupun bukan berasal dari Desa Pikatan tapi warokan ini merupakan kekayaan budaya yang harus kita lestarikan bersama.  Memang sengaja diiringi oleh lagu-lagu yang sekarang ini sedang hit, membuktikan bila kesenian  tradisional bisa di dipadukan dengan musik modern agar para anak cucu kita menyukainya. Kalau anak cucu kita sudah mengenal dan menyukai akan lebih mudah diarahkan kepada seni tradisional seutuhnya," jelas Ki Sukrobawono pemilik sanggar seni Krido Manunggal sekaligus  ketua  dewan kesenian Kecamatan Wonodadi . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun