Mohon tunggu...
Tung Widut
Tung Widut Mohon Tunggu... Guru - Guru biasa

Guru suka repot

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terik Tak Terkira

21 Oktober 2024   10:06 Diperbarui: 21 Oktober 2024   10:08 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terik Tak Terkira

Tung Widut 

Matahari benar di atas ubun-ubun 

Tak lari walau angin semilir berhembus

Hanya janji hitam memayung di kejauhan

Memberi harapan entah kapan hujan turun 

Bibir pekerja tak mampu mengumpat 

Menghindar dari sengatan panas tak tercerita

Desah terpaksa demi rupiah 

Abaikan rasa panas dengan senyuman 

Setengah hari terlewati 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun