Terik Tak Terkira
Tung WidutÂ
Matahari benar di atas ubun-ubunÂ
Tak lari walau angin semilir berhembus
Hanya janji hitam memayung di kejauhan
Memberi harapan entah kapan hujan turunÂ
Bibir pekerja tak mampu mengumpatÂ
Menghindar dari sengatan panas tak tercerita
Desah terpaksa demi rupiahÂ
Abaikan rasa panas dengan senyumanÂ
Setengah hari terlewatiÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!