Siapa Bilang Generasi Muda Tak Suka Seni Tradisional?
Tung WidutÂ
Kesenian yang berkembang di masyarakat luas banyak sekali. Berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. Â Begitu juga seni tradisional karawitan.Â
Seni karawitan seakan semakin menghilang dari hiruk pikuknya sekian kesenian yang ada. Itu pendapat sebagian orang saja. Orang-orang yang  kebetulan tak berkecimpung  pada kesenian ini. Dilingkungan seniman seni karawitan  perkembangan seni satu ini tetap eksis. Apalagi akhir-akhir ini di masa setelah Corona melanda.Â
Â
Setelah Corona melanda hampir semua seni mengalami kemajuan. Hal ini dipengaruhi dengan perkembangan media sosial. Penikmat  seni tradisi di media sosial saat Corona meningkat  diiringi meningkatkan konten kreator tentang seni tradisi.Â
Saat setelah Corona usai, seni tradisi terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. Â Artinya di media sosial trus bejalan di of line juga berkembang. Bahkan bukan hal yang mengherankan bila hadir bersamaan.
 Kegiatan of line dan on line atau live.  Kegiatan of line atau yang tidak direncanakan khusus live kemudian di live. Contohnya saat latihan  karawitan. Latihan bukan khusus dipertontonkan tapi mereka live agar dilihat orang.
Kembali ke topik generasi muda yang suka seni tradisi. Di sini, di Sanggar  Seni Karawitan Cakra Aji  akan di temuai generasi muda yang  cinta seni tradisi. Hampir setiap hari sanggar ini tak sepi dari generasi muda yang mendalami seni karawitan. Sanggar  yang  didirikan tahun 2020 ini sekarang mempunyai anggota  lebih dari  150 generasi muda  dari berbagai usia. Mulai Taman Kanak-kanak sampai SMA. Bahkan hampir setiap hari selalu saja anak baru.Â
Ini salah satu bukti bahwa generasi muda masih banyak yang menyukai  tradisional karawitan. Hanya saja masyarakat umum yang kurang memperhatikan keberadaanÂ
mereka.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H