Mohon tunggu...
Tung Widut
Tung Widut Mohon Tunggu... Guru - Guru biasa

Guru suka repot

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Obat Tikus

30 Juli 2024   02:07 Diperbarui: 30 Juli 2024   02:11 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Obat Tikus 

Tung Widut 

        Rumah Boniah banyak tikus. Setiap malam tikus-tikus itu berkeliaran di seluruh bagian rumah, terutama di dapur. Suaranya gemeledek. Bekas kotorannya tertinggal di mana-mana. Sampah menjadi berserakan diobrak-abrik. Bila malam terjaga dan ke dapur pasti melihat sekelebat bintang gesit itu.  Kadang siang  hari berani muncul di rumah bagian atas. 

         Seperti biasa, kala ada tanda-tanda tikus dalam rumah Boniah membeli sebotol kecil obat tikus.  Obat cair berwarna merah itu sangat ampuh.  Diteteskan pada makanan sebagai umpan. Tikus akan mati tak jauh dari umpan diletakkan. Harga tiga belas ribu sudah cukup untuk membasmi tikus dengan ampuh.

       Anehnya  kali ini tikus tak ada yang mati.  Tak seperti biasanya. Padahal  obat sudah hampir habis. Umpanpun  hilang entah kemana. Rasa herannya diungkapkan dengan cerita kepada teman Boniah di kantor. "Kamu ini perempuan lupa adat. Setiap kali kau buat kopi setelah kau aduk, bila ragu  kau cicipi dulu. Jadi tahu betul rasa dan reaksinya. Kenapa kau tidak lakukan untuk obat itu?" jawab salah satu temannya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun