Mohon tunggu...
Tung Widut
Tung Widut Mohon Tunggu... Guru - Guru biasa

Guru suka repot

Selanjutnya

Tutup

Seni

Modernisasi Pertujukan Wayang Kulit

15 Juli 2024   09:52 Diperbarui: 15 Juli 2024   09:54 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
YouTube Dwijo Kangko

Penjedaan yang tidak seperti biasanya ini justru memberi dampak positif pada lakon. Penjedaan yang memberikan tekanan pada cerita. Penonton wayang akan mengingat lakon dari penjedaan ini. Adanya variasi pada  adegan yang terlalu lama  agar tidak monoton. Ketegangan penonton terjeda. Bagi penyuka wayang   pemula atau suka bintang tamu saja mampu mengolah memori untuk menyimpan jalan cerita. Ingat seseorang menyukai wayang bermacam ragam. Ada yang menyukai sabetan, suara dalang, rancaknya gamelan, kecantikan sinden, ada pula yang memang menyukai lakonnya. 

Variasi penjedaan  ini tentu tidak  sembarang dilakukan. Harus di sesuai dengan jalan cerita, waktu yang tepat  dan perpindahan yang cocok. Bukan perkara mudah melakukan penjedaan seperti ini. Harus di lakukan dalang 

YouTube Dwijo Kangko
YouTube Dwijo Kangko
senior yang sudah berpengalaman. 

Dukungan positif harus diberikan dengan cara penjedaan yang tidak biasa seperti ini. Hal ini bertujuan agar wayang sebagai tontonan bisa diterima semua  kalangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun