Mohon tunggu...
Tung Widut
Tung Widut Mohon Tunggu... Guru - Guru biasa

Guru suka repot

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tajin Sari Nasi

3 Juli 2024   20:10 Diperbarui: 3 Juli 2024   20:26 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dunia Masa Kecilku (Tajin Sari Nasi)

Tung Widut 

Matahari menghangatkan bumi

Kicau burung perlahan menjauh 

Hanya daham tinggi menyapa pada bayang

Atas jasa mentari 

Kepul asap dari sela genting

Membumbung menerjang sorot matahari 

Dari dapur terlihat tungku mulai membara

Aroma sedap kayu menbah perih di perut

Bu lapar kataku

Perempuan bersanggul kecil tergopoh

Mengambil piring seng

Gula merah disulap  menjadi irisan tipis 

Perlahan tangan mengucurkan cairan 

Dari cinthung batok kelapa

Bertangkai panjang 

Piring mengepul

Dikipas dengan anyaman bambu

Sudah nak

Aku berlari kegirangan 

Sepiring tajin  sudah dipiring

Rasa gurih dan manis

Sementara mampu menemani 

Sampai nasi dan lauk siap disantap 

03072024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun