Dalam Diam
Tung WidutÂ
Jangan bunuh aku dengan cintamu
Pengorbanan ku memang tak berarti
Lebih baik aku menderita
Dari kau tinggal tanpa kabar
Rumah tangga yang baik saja
Tak tahu mengapa diterjang badai
Karena tindakan mu
Aku memilih bertahan dalam derita
Tatapan mataku dapat dilihat isi hatiku
Betapa menderitanya
Tapi itu irama hidupÂ
Demi cinta aku bertahan
Menanti di depan pintu
Setiap hari dengan sejuta doa
Terucap dari bibir penuh harap
Kau kembali menuju pintu ini
Pintu yang kau lewati terakhir kali
27022024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!