Mohon tunggu...
Tung Widut
Tung Widut Mohon Tunggu... Guru - Guru biasa

Guru suka repot

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nafas Pertama di Antara Rerumputan

7 Desember 2022   17:56 Diperbarui: 7 Desember 2022   18:19 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nafas Pertama di Antara Rerumputan
Tung Widut

Selamat pagi nafasmu
Berhembus  di atas  rumput lapangan
Menyulam jalinan cerita  setelah daun kering di tiup angin
Melayang  jauh ke samudra pengabdian

Selamat datang senyum manis
Di gerbang harapan menunggu tangan halus 

Belaian kasih  tanpa kata dan tanya 

Menjaga hati  tak perlu terluka

Langkah dari bawah payung
Rasa sayang  menggapai cita-cita sang putih abu-abu
Ulur tangan kasih kepada mereka
Sampai batas pintu dunia kerja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun